Selasa, 20 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 02

Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 01. Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.

January 14, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : Dy, aku kangen kamu…
Me : Aku juga kangen kamu beibh….
Merry : Tapi aku lebih kangen…
Me : Yah… kalo gitu aku kangennya setengah aja deh…
Merry : Kok Cuma setengah??...
Me : Abis mau kangen penuh, kamunya selalu lebih dari aku… Yah aku ngalah aja deh… Jadi aku kangennya Cuma setengah aja… :D
Merry : Dy…
Me : Yah…
Merry : Kamu harus tanggung jawab loh…
Me : Tanggung jawab kenapa?...
Merry : Aku jadi ketagihan… Aku mau lagi… Aku mau kamu sentuh, kamu cium, kamu peluk seperti kemaren…
Me : Ya udah… Nanti pulang kantor aku mampir ke kos an kamu yah…
Merry : BENER YAH… Aku pulang cepet nih…
Me : Iya… Sabar yah…

Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Kos an Merry terdiri dari 6 kamar. Masing-masing kamar dihuni 1 orang penyewa. Karena kos an nya disewakan untuk pegawai, para penyewanya terdiri dari pria dan wanita.

“Dy, kenalin nih mbak Ani. Dia yang jaga disini sama suami dan anaknya”
“Aldy”, sambil kusodorkan tanganku untuk menyalami Mbak Ani.
“Ani”, sambutnya.
“Temennya Merry ya?”
“Iya mbak…”
“Oh ya udah… ayo masuk…”
“Oya mbak, terima kasih…”

Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry. Kamar Merry berada di paling belakang bangunan rumah itu. Bisa dikatakan, Posisinya berada di paling ujung bangunan yang agak jauh dari ruang tengah. Kamarnya dilengkapi dengan AC, TV, Kulkas, Tempat Tidur, Lemari Pakaian dan Meja tulis beserta kursinya.

“Eh Merr, nyalain TV yah… ada American Idol penyisihan nih….”
“Nyalain aja tuh…”

Aku menyalakan TV dan mencari saluran yang menampilkan babak penyisihan American Idol.

“Dy, mau minum?”
“Boleh… “
“Aqua dingin?”
“Yang biasa aja ada?
“Ga ada… “
“Ya udah taro luar dulu aja biar ga dingin…”

Merry menaruh gelas aqua di atas meja TV sedangkan aku duduk di atas kasur tempat tidurnya. Perlahan Merry duduk disampingku sambil memelukku dari samping. Dengan mesra dia mencium leherku.

“HHmmmm….. kamu wangi… “
“Enak ga?”
“Enak… Aku tau ini apa…”
“Apa?”
“Kenzo L’Eau Par kan…”
“Wuihh… pinter….”
“Bau nya sexy…”
“Sexy an mana, pake kenzo tapi pake baju ato ga pake kenzo tapi ga pake baju…”
“Ihh… kamu nakal yah… Sexy an Bugil sama sekali....” sambil dia mencubit putingku.
“Ya udah aku bugil sekarang, mau?”
“Sini aku yang bukain.. kamu berdiri aja…”

Aku berdiri dari tempat tidurnya. Merry berdiri di depanku. Tangannya mulai membuka kancing kemejaku satu per satu. Setelah semua kancing kemejaku terlepas, Merry mulai membuka kancing celana ku. Pelan-pelan dia melorotkan celanaku ke lantai. Sementara tangannya melorotkan celanaku ke lantai, bibirnya menciumi dadaku. Dengan lembut dia menjelajahi dadaku dengan bibirnya. Aku merasa kegelian. ‘Adikku’ mulai berontak di dalam celana dalamku.

Merry menggodaku dengan mencium ‘adikku’ yang masih terbungkus celana dalam dengan sekilas. Aku tidak mau kalah dengan perlakuannya. Aku tarik Merry supaya dia berdiri dan ku mulai membuka kancing blus nya. Setelah semua kancing blusnya terbuka, aku menjatuhkan blus nya ke lantai. Kucium lehernya dengan lembut sambil tanganku berjalan menyusuri tepian rok nya dari samping pinggangnya ke arah belakang. Sampai di belakang, ku buka kancing rok nya dan resleting nya. Ku jatuhkan roknya ke lantai.

Aku semakin bernafsu menciumi leher Merry. Perlahan kubuka kaitan bra Merry dan kujatuhkan ke lantai branya. Kutarik Merry naik ke atas tempat tidur. Kurebahkan Merry di atas tempat tidur. Perlahan kuciumi seluruh tubuhnya. Kujilat payudaranya tak lupa kugigit-gigit halus kedua payudaranya secara bergantian. Merry bemakin bernafsu. Wajahnya memerah menahan nafsunya.

Setelah ku puas dengan payudaranya, aku mencium perutnya dan perlahan kucium hingga ke daerah Ms. V nya. Perlahan ku buka celana dalam Merry, dan kucium Ms. V nya. Ms. V Merry tak luput untuk kujilat. Kucari clitoris Merry dan isap. Merry mengelijang, tubuhnya bergetar, wajahnya semakin merah. Ms. V Merry semakin basah.

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kubuka celana dalamku dan ku naik di atasnya. Perlahan ku masukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V Merry. Merry melenguh pelan. Ku mulai dengan gerakan pelan, kemudian cepat, lalu kembali menjadi pelan untuk mengatur ritme tubuh kami, sementara bibir kami saling terpaut, lidah kami saling bertemu. Seperti tidak mau kehilangan sedikitpun kenikmatan, Merry mencoba untuk merespon gerakanku dengan menaikkan dan menurunkan pantatnya.

Ketika gerakanku semakin cepat, Merry juga mengimbanginya dengan cepat. Ketika gerakanku mulai melambat, Merry juga melambatkannya. Tidak lama, Merry hampir mencapai puncak.

“Ohhh….. Aldy….. Ougghhh….” Bisiknya.

Tidak kusia-siakan saat itu, semakin cepat kugerakan ‘adikku’ agar Merry semakin cepat mencapai klimaksnya. Tiba-tiba kaki Merry mengunci badanku. Kedua kakinya menahan pinggangku agar ‘adikku’ masuk tertahan di dalam tanpa bisa digerakan lagi. Merry telah mencapai klimaks. Bibirnya yang terbuka hanya mengeluarkan bisikan kenikmatan. Kututup mulutnya dengan mulutku. Kami berciuman dengan penuh nafsu.

“Ooohhhh…….. Ohhhhh……”

Ku biarkan Merry untuk cooling down. Ku biarkan Merry menjadi tenang dulu sebelum kami melanjutkan permainan. Ketika Merry sudah agak tenang aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. Aku berniat untuk berganti gaya. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

“Mer… Mer… Ini cucian kamu udah di setrika…”
“Mbak Ani”, bisik Merry

Kami langsung berdiri dan mengenakan pakaian luar kami tanpa menggunakan pakaian dalam kami.

“Sebentar mbak…”

Setelah kami selesai mengenakan pakaian, Merry membuka pintu kamar dan menerima cucian dari Mbak Ani. Setelah mbak Ani pergi, Merry menutup kembali pintu kamarnya.

“Mer, kunci kamu cuma yang di handle doang yah?” tanyaku pada Merry.
“Iya…”
“Ga ada gerendel ato slot tambahan gitu?”
“Ga ada…”
“Jadi kalo tadi si Mbak Ani bawa kunci, dia bisa maen nyelonong masuk aja donk?”
“Iya…” sambil senyum dan menggesekkan tangannya di ‘adikku’
“Wah kalo gitu musti ditambahin slot tuh…”
“Iya, tapi aku ga tau belinya dimana…”
“Ya udah besok aja aku beliin slot…” Sambil aku buka celana ku dan mengenakan celana dalamku.
“Loh kok udah di pake?” tanya Merry dengan wajah kecewanya.
“Iya, ga aman sayang kalo diterusin… Bisa-bisa ntar jadi skandal di sini…”
“Tapi kamu kan belom keluar…”
“Besok-besok aja yah sayang…”
“Yah… kan ga enak kalo belom keluar…”
“Ga pa pa kok… Tenang aja…. Besok-besok pasti bisa puas deh… Okay…”
“Yah… maafin aku ya di…” sambil dia memelukku.

Aku balas memeluknya sambil mencium bibirnya.

Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan status kentang (*ketawa sambil menangis…). Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Merry di kamar kost nya untuk melampiaskan kegagalanku dalam mencapai puncak pada saat itu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com

1 komentar:

  1. How to play casino site for money online and on
    › online-casinos › where-you-can › online-casinos › where-you-can A detailed guide to Casino Sites for playing for money online and on the Money Online Casinos 2021. How to play 카지노사이트luckclub for money online and on the Money Online Casinos 2021.

    BalasHapus