Sabtu, 31 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 03

Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 02 dan yang telah kuceritakan sebelumnya dalam FRIENDSTER MERRY 01, Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.


January 15, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : BUZZ!!!
Me : Yah beibs…
Merry : Sibuk yah…
Me : Lumayan…
Merry : Horny nih beibs…. :D
Me : Hehehe…. aku juga beibh….
Merry : Maen lagi yuk ntar…
Me : Iya… tapi aku kelarin kerjaan dulu yah….
Merry : ya udah… tapi janji yah nanti kamu harus keluarin….
Me : Iya beibh, pasti nanti aku keluar…. Aku udah beli kunci slot buat di kamar kamu kok… Jadi pasti nanti aku bales dendam sama yang kemaren…. :D
Merry : Bener yah…
Me : Iyah…


Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Dia sedang berbincang dengan mbak Ani.

Merry : Hai… macet yah…?
Me : Iya… Biasa di fly over **** banyak angkot yang ngetem….
Merry : Iya tuh… padahal udah ada rambu ga boleh brenti loh…
Mbak Ani : Emang kantor nya di daerah mana?....
Me : Daerah ******* ….
Mbak Ani : Ooohhh…. Memang tuh kalo dari arah sana pasti macet banget…

Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry yang terletak di paling belakang rumah kos an.

Aku langsung memasang kunci slot tambahan di kamar Merry. Sementara Merry menyalakan TV nya. Setelah selesai memasang kunci slot di kamar Merry, aku langsung memeluk Merry sambil berdiri.

“Hmmm…. Aku kangen kamu beibh….”
“Aku juga….”
“Keluarin di dalem yah….”
“Nanti kamu hamil….”
“Aku lagi ga subur kok…”

Aku langsung mencium bibirnya. Merry membalas ciumanku sambil memeluk leherku. Kami saling berciuman. Lidah kami saling berpagut erat sementara kedua tangan kami masing-masing berusaha untuk saling membuka baju.

Setelah baju kami terlepas semua hingga tidak ada sehelai benang pun yang menutupi badan ku dan Merry, ku sandarkan Merry ke dinding kamar sambil aku menjilat, meremas dan memilin puting payudara Merry. 

“Oohhhh….. beibs….. enak…..”

Perlahan ku cium lehernya yang jenjang. Merry melenguh merasakan kenikmatan. Aku berjongkok di depannya sambil membuka paha Merry. Merry mengangkangkan kedua kakinya sambil berdiri. Ku angkat kaki sebelah kanan Merry dan ku taruh di pundak ku. Segera aku mencium dan menjilat Ms. V Merry. Tentu saja clitoris nya tidak luput dari sapuan lidah ku. Perlahan ku masukan jari tengah ku ke Ms. V nya Merry sampai menyentuh titik G-Spot nya. Merry mengelijang keenakan.

“Ooohhh beibs…. Oooohhhh beibs….. Terussssshhh…. Terussssshhhhh…. Ohhhh…..”

Wajahnya mulai memerah tanda jika birahi Merry sudah sangat tinggi.

“Bheeiibbbssss…… masssuukkkiiinnn……. Oooohhhhh…….” Merry merintih

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku segera berdiri dan mencium bibir nya. Tangan kanan ku memegang lehernya sementara tangan kiri ku mengangkat kaki kanannya. Dengan perlahan ku maju kan ‘adikku’ untuk ku benamkan kearah Ms. V nya Merry. Ms. V Merry sudah lembab akibat jilatan yang ku lakukan sebelumnya.

“Ooohhhh….. owwhhh…..” rintihnya.

Merry langsung menggoyangkan pantat nya maju mundur. Hal ini membuat ‘adikku’ bergerak keluar masuk Ms. V Merry. Merry langsung merangkulkan kedua tangannya di leher ku. Semakin cepat ku gerakan ‘adikku’, semakin erat Merry memeluk ku.

“Beibhhh… ohhh… enagghhh sahyaang…..” bisik Merry di telingaku

Bisikan Merry membuatku semakin bertambah nafsu. Ku percepat gerakan maju mundur ku. Pinggul Merry bergerak cepat maju mundur mengikuti irama sodokan ‘adikku’. Tiba-tiba Merry mengangkat kaki kirinya dan menjepitkan kedua kakinya di pinggangku. Aku sambil menggendong Merry yang bersandar di tembok kamar menyodokkan dalam-dalam ‘adikku’ ke arah Ms. V Merry. Merry memelukku dengan erat dan menekan selangkangannya ke arah selangkanganku sambil bergetar. Kubiarkan Merry yang telah mencapai orgasme pertamanya. Matanya masih tertutup rapat tak bergerak menikmati gulungan birahi yang mulai mereda menyisakan kelelahan yang teramat sangat. Sesaat kemudian Merry membuka kedua matanya.

“Haaahhh….. enak banget beibs…” bisik Merry
“Udah dapet big “O” yah…”
“Iyah….”
“Cabut dulu yah beibh…”
“Tunggu…. Jangan dicabut dulu…. Bentar lagi pleeeaaassseeeee….” dengan manja
“Iya sayang….” sambil ku kecup bibirnya

Setelah Merry merasa puas, Merry menurunkan kaki nya ke lantai. Aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. ‘Adikku’ penuh dengan cairan licin dari Ms. V Merry. Merry mengambil handuk kecil dari lemari nya. Sedangkan aku langsung tiduran di atas kasur. Merry mengelap ‘adikku’ dengan handuk kecilnya.

“Kamu belom keluar yah beibs…?”
“Belooom… Sabar donk….”
“Iya…”

Setelah ‘adikku’ sudah kering, Merry merebahkan badannya disampingku. Sambil memelukku, tangan kiri nya memegang ‘adikku’ yang masih tegang. Merry mengelus dan memijat dengan lembut ‘adikku’. Tangan kirinya bergantian antara mengelus adikku dengan meraba puting ku. Apa yang Merry lakukan membangkitkan birahiku yang tertahan pada permainan kami yang pertama tadi. ‘Adikku’ semakin mengeras. Merry langsung bangun dan mencium ‘adikku’.

Merry mencium dan menjilat kepala ‘adikku’. Dia memasukan ‘adikku’ ke dalam mulutnya hanya sebatas kepalanya saja. Kemudian perlahan dia memasukan ‘adikku’ kedalam mulutnya sampai ke batang nya. Sampai di tengah batang, Merry menghentikan menahan kulumannya di tengah batang ‘adikku’. Lidahnya mulai bergerilya di dalam mulutnya mengusap dan menekan lembut ‘adikku’.

“Ooowwhhhhh enagh beibsss…..” desis ku

Tanpa bersuara Merry mulai menaik turunkan kepalanya di atas ‘adikku’. Jepitan mulutnya sangat pas. Semakin lama semakin cepat sambil sesekali dia menyedot dengan lembut ‘adikku’. Aku tidak mau kalah. Kutarik Merry ke atas ku. Sambil tetap mengulum ‘adikku’, Merry naik ke atas badanku. Posisi kami adalah 69. Perlahan kubuka pahanya. Tampak Ms. V Merry yang sudah mulai membasah. Kujilat Ms. V Merry yang berwarna merah muda. Sambil kujilat clitoris nya, perlahan ku masukkan jari tengah ku ke dalam Ms. V Merry dan kucari G Spot nya. Merry mengelijang. Dengan bernafsu kujilat Ms. V Merry sementara Merry menghisap ‘adikku’ dengan rakusnya.

Setelah puas saling menjilat dan mengulum, Merry akhirnya melepaskan ‘adikku’. Dia berdiri dan berbalik ke arahku. Perlahan dia menduduki ‘adikku’. ‘adikku’ mulai menerobos Ms. V Merry. Setelah ‘adikku’ sudah berada di liang Ms. V Merry, perlahan-lahan, Merry bergerak naik turun.
Merry mulai mempercepat gerakan naik turunnya. Merry juga menggerakkan pinggulnya dengan gerakan memutar. Di samping itu Merry juga melakukan gerakan kegel dalam Ms. V nya. Kombinasi naik, turun, memutar dan kegel ini membuat ‘adikku’ semakin mengeras.

(Pembaca ceritaanget.com khususnya kaum wanita, sedikit berbagi pengalaman, kalau anda mau membuat pasangan anda tergila-gila dengan permainan sex anda, latihlah gerakan memutar pinggul dan “remasan kegel”. Untuk gerakan memutar pinggul, anda bisa berlatih dengan menggunakan HULA HOP. Karena gerakan hula hop adalah gerakan memutar pinggul tanpa memutar badan. Sedangkan “remasan kegel” bisa anda latih dengan melakukan senam kegel. Saya jamin pasangan anda akan semakin tergila-gila dengan anda.)

Tidak lama kemudian, Merry mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan orgasme. Aku langsung mengangkat pinggang Merry dan mengganti posisi dari arah belakang. Kami melakukan dengan gaya doggie style. Setelah aku memasukkan ‘adikku’ ke liang Ms V Merry, aku langsung menggerakkan ‘adikku’ maju mundur. Merry tidak mau kalah. Dia tetap melakukan ‘remasan kegel’ terhadap ‘adikku’. Malah ‘remasan kegel’ nya semakin terasa keras.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai puncak orgasme. Merry mencapai puncak orgasme nya dengan seluruh badannya bergetar. Akupun menyusul orgasme Merry. Kulepas cairan kenikmatanku dalam rongga Ms. V Merry.

“Aaaggghhhhh……… oohhh…. Ooohhhhh…….”
“Aaahhhkkkhhh diii…….”

Kami mencapai puncak orgasme bersama-sama. Ku biarkan beberapa saat ‘adikku’ di dalam Ms. V Merry sampai kami bisa mengatur nafas masing-masing. Ketika Merry sudah mulai tenang, ku cabut ‘adikku’ dari liang Ms. V Merry. Terlihat cairan putih kami yang menyelinap keluar dari Ms. V Merry.

Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan kepuasan yang terlampiaskan akibat hari sebelumnya yang kentang dan bahkan sangat puas. Karena aku bisa melepaskan di dalam Ms. V Merry. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com.

Selasa, 20 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 02

Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 01. Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.

January 14, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : Dy, aku kangen kamu…
Me : Aku juga kangen kamu beibh….
Merry : Tapi aku lebih kangen…
Me : Yah… kalo gitu aku kangennya setengah aja deh…
Merry : Kok Cuma setengah??...
Me : Abis mau kangen penuh, kamunya selalu lebih dari aku… Yah aku ngalah aja deh… Jadi aku kangennya Cuma setengah aja… :D
Merry : Dy…
Me : Yah…
Merry : Kamu harus tanggung jawab loh…
Me : Tanggung jawab kenapa?...
Merry : Aku jadi ketagihan… Aku mau lagi… Aku mau kamu sentuh, kamu cium, kamu peluk seperti kemaren…
Me : Ya udah… Nanti pulang kantor aku mampir ke kos an kamu yah…
Merry : BENER YAH… Aku pulang cepet nih…
Me : Iya… Sabar yah…

Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Kos an Merry terdiri dari 6 kamar. Masing-masing kamar dihuni 1 orang penyewa. Karena kos an nya disewakan untuk pegawai, para penyewanya terdiri dari pria dan wanita.

“Dy, kenalin nih mbak Ani. Dia yang jaga disini sama suami dan anaknya”
“Aldy”, sambil kusodorkan tanganku untuk menyalami Mbak Ani.
“Ani”, sambutnya.
“Temennya Merry ya?”
“Iya mbak…”
“Oh ya udah… ayo masuk…”
“Oya mbak, terima kasih…”

Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry. Kamar Merry berada di paling belakang bangunan rumah itu. Bisa dikatakan, Posisinya berada di paling ujung bangunan yang agak jauh dari ruang tengah. Kamarnya dilengkapi dengan AC, TV, Kulkas, Tempat Tidur, Lemari Pakaian dan Meja tulis beserta kursinya.

“Eh Merr, nyalain TV yah… ada American Idol penyisihan nih….”
“Nyalain aja tuh…”

Aku menyalakan TV dan mencari saluran yang menampilkan babak penyisihan American Idol.

“Dy, mau minum?”
“Boleh… “
“Aqua dingin?”
“Yang biasa aja ada?
“Ga ada… “
“Ya udah taro luar dulu aja biar ga dingin…”

Merry menaruh gelas aqua di atas meja TV sedangkan aku duduk di atas kasur tempat tidurnya. Perlahan Merry duduk disampingku sambil memelukku dari samping. Dengan mesra dia mencium leherku.

“HHmmmm….. kamu wangi… “
“Enak ga?”
“Enak… Aku tau ini apa…”
“Apa?”
“Kenzo L’Eau Par kan…”
“Wuihh… pinter….”
“Bau nya sexy…”
“Sexy an mana, pake kenzo tapi pake baju ato ga pake kenzo tapi ga pake baju…”
“Ihh… kamu nakal yah… Sexy an Bugil sama sekali....” sambil dia mencubit putingku.
“Ya udah aku bugil sekarang, mau?”
“Sini aku yang bukain.. kamu berdiri aja…”

Aku berdiri dari tempat tidurnya. Merry berdiri di depanku. Tangannya mulai membuka kancing kemejaku satu per satu. Setelah semua kancing kemejaku terlepas, Merry mulai membuka kancing celana ku. Pelan-pelan dia melorotkan celanaku ke lantai. Sementara tangannya melorotkan celanaku ke lantai, bibirnya menciumi dadaku. Dengan lembut dia menjelajahi dadaku dengan bibirnya. Aku merasa kegelian. ‘Adikku’ mulai berontak di dalam celana dalamku.

Merry menggodaku dengan mencium ‘adikku’ yang masih terbungkus celana dalam dengan sekilas. Aku tidak mau kalah dengan perlakuannya. Aku tarik Merry supaya dia berdiri dan ku mulai membuka kancing blus nya. Setelah semua kancing blusnya terbuka, aku menjatuhkan blus nya ke lantai. Kucium lehernya dengan lembut sambil tanganku berjalan menyusuri tepian rok nya dari samping pinggangnya ke arah belakang. Sampai di belakang, ku buka kancing rok nya dan resleting nya. Ku jatuhkan roknya ke lantai.

Aku semakin bernafsu menciumi leher Merry. Perlahan kubuka kaitan bra Merry dan kujatuhkan ke lantai branya. Kutarik Merry naik ke atas tempat tidur. Kurebahkan Merry di atas tempat tidur. Perlahan kuciumi seluruh tubuhnya. Kujilat payudaranya tak lupa kugigit-gigit halus kedua payudaranya secara bergantian. Merry bemakin bernafsu. Wajahnya memerah menahan nafsunya.

Setelah ku puas dengan payudaranya, aku mencium perutnya dan perlahan kucium hingga ke daerah Ms. V nya. Perlahan ku buka celana dalam Merry, dan kucium Ms. V nya. Ms. V Merry tak luput untuk kujilat. Kucari clitoris Merry dan isap. Merry mengelijang, tubuhnya bergetar, wajahnya semakin merah. Ms. V Merry semakin basah.

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kubuka celana dalamku dan ku naik di atasnya. Perlahan ku masukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V Merry. Merry melenguh pelan. Ku mulai dengan gerakan pelan, kemudian cepat, lalu kembali menjadi pelan untuk mengatur ritme tubuh kami, sementara bibir kami saling terpaut, lidah kami saling bertemu. Seperti tidak mau kehilangan sedikitpun kenikmatan, Merry mencoba untuk merespon gerakanku dengan menaikkan dan menurunkan pantatnya.

Ketika gerakanku semakin cepat, Merry juga mengimbanginya dengan cepat. Ketika gerakanku mulai melambat, Merry juga melambatkannya. Tidak lama, Merry hampir mencapai puncak.

“Ohhh….. Aldy….. Ougghhh….” Bisiknya.

Tidak kusia-siakan saat itu, semakin cepat kugerakan ‘adikku’ agar Merry semakin cepat mencapai klimaksnya. Tiba-tiba kaki Merry mengunci badanku. Kedua kakinya menahan pinggangku agar ‘adikku’ masuk tertahan di dalam tanpa bisa digerakan lagi. Merry telah mencapai klimaks. Bibirnya yang terbuka hanya mengeluarkan bisikan kenikmatan. Kututup mulutnya dengan mulutku. Kami berciuman dengan penuh nafsu.

“Ooohhhh…….. Ohhhhh……”

Ku biarkan Merry untuk cooling down. Ku biarkan Merry menjadi tenang dulu sebelum kami melanjutkan permainan. Ketika Merry sudah agak tenang aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. Aku berniat untuk berganti gaya. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

“Mer… Mer… Ini cucian kamu udah di setrika…”
“Mbak Ani”, bisik Merry

Kami langsung berdiri dan mengenakan pakaian luar kami tanpa menggunakan pakaian dalam kami.

“Sebentar mbak…”

Setelah kami selesai mengenakan pakaian, Merry membuka pintu kamar dan menerima cucian dari Mbak Ani. Setelah mbak Ani pergi, Merry menutup kembali pintu kamarnya.

“Mer, kunci kamu cuma yang di handle doang yah?” tanyaku pada Merry.
“Iya…”
“Ga ada gerendel ato slot tambahan gitu?”
“Ga ada…”
“Jadi kalo tadi si Mbak Ani bawa kunci, dia bisa maen nyelonong masuk aja donk?”
“Iya…” sambil senyum dan menggesekkan tangannya di ‘adikku’
“Wah kalo gitu musti ditambahin slot tuh…”
“Iya, tapi aku ga tau belinya dimana…”
“Ya udah besok aja aku beliin slot…” Sambil aku buka celana ku dan mengenakan celana dalamku.
“Loh kok udah di pake?” tanya Merry dengan wajah kecewanya.
“Iya, ga aman sayang kalo diterusin… Bisa-bisa ntar jadi skandal di sini…”
“Tapi kamu kan belom keluar…”
“Besok-besok aja yah sayang…”
“Yah… kan ga enak kalo belom keluar…”
“Ga pa pa kok… Tenang aja…. Besok-besok pasti bisa puas deh… Okay…”
“Yah… maafin aku ya di…” sambil dia memelukku.

Aku balas memeluknya sambil mencium bibirnya.

Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan status kentang (*ketawa sambil menangis…). Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Merry di kamar kost nya untuk melampiaskan kegagalanku dalam mencapai puncak pada saat itu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com

Kamis, 01 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 01

Cerita ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada penghujung tahun 2007. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor. Saat itu situs jejaring sosial Friendster sedang membooming. Ketika aku sedang mencari teman, tiba-tiba aku tertarik pada salah satu account user di Friendster. PuSsyyyy demikianlah nama account tersebut. Langsung ku lihat profile dan picture nya. Picture nya sangat membuat ku tertarik. Diantara banyak picturenya, ada 1 picture yang menampilkan gambar belahan atas payudara. Segera aku mengirimkan smile yang diikuti dengan pesan. (dibawah ini merupakan percakapan aku dengan PuSsyyyy dalam message Friendster)

December 19, 2007
Me : Sexy boobs…., Hmmmm….,  I Wonder If…...
PuSsyyyy : Do you mind if I want to know what is your wonder?....
Me : I Wonder, if I can touch your boobs, smelling and licking it… hhhmmmmm... I Wonder, if I can gently sucking your nipples….. ough…. And If…..
PuSsyyyy : Oouuuch, I want all of that things, I really like play with my boobs and nipples….
Me : Wow…. It’s mean that we have the same interest… When U want it? I’ll be gentle with your boobs… kissing it, licking it and sucking it…. Oughh….
PuSsyyyy : Iya kah? Kapan? Kamu mana mau sama aku….

December 21, 2007
Me : you can try me… kamu di daerah mana…?
PuSsyyyy : Jakarta… but all the pict in my profile is a fake… gw ga semenarik itu kok, Cuma iseng tau, ntar u ngerasa ketipu lagi ^_^

December 26, 2007
Me : Trus, picture yang asli yang mana? Boleh donk kasih tau gw…
PuSsyyyy : Dari semua pict itu ada kok yang punya aku ;P…. So still want to try me?
Me : Pictnya yang mana? Off course I still wanna try you… If you don’t mind…
PuSsyyyy : yang mana yah, kayaknya harus liat dulu yang asli trus kamu baru tau mana real pict nya. Really want to tease me or just try me? You sound funny….
Me : wah… boleh donk mo liat aslinya… kapan dong bisa liat aslinya… really, I really want to try with u… ngomong2 lagi online yah? Chatting via YM mau? ID YM U apa?
PuSsyyyy : di mery**** YM nya add aja… aku OL kalo lagi di kantor…

Obrolan kami berlanjut melalui YM. Percakapan melalui YM bisa dibilang merupakan ajang perkenalan kami. Siapa nama kami, kerja dimana, bagian apa, umur berapa dan sebagainya. Merry, 24 tahun (saat itu), bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Singkat cerita kami janjian untuk bertemu pada suatu hari.

January, 10, 2008
“Halo, Merry ya… Aku udah di parkiran depan gerbang nih…”
“Ok… aku keluar ya… Kamu bawa mobil ato motor?”
“Aku pake mobil A****a warna silver nomornya B **** **.”
“Ok… tunggu bentar yah…”

Merry bertubuh sedang. Tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Mukanya agak terlihat chubby. Berkulit putih, berambut hitam dan seleher. Matanya hitam dan berbentuk oval. Hidungnya mancung dan menggunakan behel di gigi nya. Dia mengenakan blus putih bergaris hitam yang dipadukan dengan rok hitam selutut. Pada rambutnya di sebelah kiri, diberi jepitan yang membuat wajahnya menjadi semakin tampak manis. Merry mempunyai senyum yang khas dan menawan. Aku yakin, setiap laki-laki yang melihat senyumnya, pasti akan tertarik padanya.

“Hai Aldy” sambil dia mencium pipiku.
“Hai Merry” balas ku cium pipinya.

Kami memang baru saat itu saling bertemu. Tapi aku merasa kalau kami akan menjadi akrab.

“Nih aku bawain minum….”
“Aqua?... Aku juga bawa banyak tuh di kaki kamu…”
“Kamu alasan apa ke kantor dy…”
“Ada meeting di luar kantor… kamu?”
“Aku bilang kalo aku lagi sakit perut…”
“Sakit di bawah perut kali….”
“Hahaha….. kamu lucu dy….”
“Yah… pengen nyaingin srimulat….”

Singkat cerita, kami telah tiba di sebuah hotel transit di kawasan Timur Jakarta.

“Berapa kamarnya dy?” sambil Merry merebahkan badannya di atas kasur.
“195 ribu untuk 6 jam….” Aku ikut merebahkan badanku disampingnya. Kami masih berpakaian lengkap.
“Ihh… mahal-mahal cuma buat begini doang… Mending di kamar kos aku aja…. Bisa sampe puas….”
“Kalo di kamar kos kamu, ntar kamu teriak-teriak kedengeran tetangga sebelah kan ga enak….”
“Enak aja… aku ga pake teriak kaleee….”
“Pakenya apa… mendesah-desah yah?....”
“hehehe…. Yah.. kamu cari tau aja ndiri…”
“Ya deh ntar aku cari tau sendiri aja yah… hehehe….”
“Dy, menurut kamu aku gmana? Ga sesuai dengan pikiran kamu yah?...”
“Iya… ternyata kamu lebih manis dari yang di photo kamu… hehehe…”
“Gombal…” jawabnya sambil tersenyum.
“Kalo menurut kamu, aku gmana? Apa aku gak sesuai dengan perkiraan kamu?”
“Kalo menurut ku, kamu terlalu banyak omong…”
“Maksudnya?...”
“Kita ke sini tujuan nya apa?...” ucapnya sambil tersenyum.
“Aku tau kita punya satu tujuan di sini… Aku cuma mau mencairkan suasana aja… Ya sudah kalo gitu…” sambil aku mencium bibirnya.

Aku mencium bibirnya, Merry membalas ciumanku. Kami melakukan ciuman dengan menggunakan lidah. Merry sangat menguasai seni berciuman terlebih dengan lidahnya. Aku membalas semua serangan lidahnya.

Sambil tetap kami berciuman, aku meremas payudaranya. Merry tampak menyukainya. Dia bergerak naik ke atas tubuhku. Sementara aku berusaha membuka blus nya, dia membuka kancing kemeja ku. Kami berusaha melucuti pakaian masing-masing, sambil bibir kami tetap berciuman.

Setelah kami telanjang, aku membalikan tubuh Merry. Posisi Merry sekarang sudah berada di bawahku. Aku mencium payudara Merry. Aku menjilat putting Merry dengan sedikit gigitan halus. Merry semakin menikmati jilatan lidahku. Mungkin karena kulit Merry yang putih, wajah Merry menjadi memerah karena dibakar oleh gairahnya.

Perlahan jilatan lidahku berjalan dari putting Merry kearah perutnya. Aku mencium sambil menjilat perut Merry dengan mesra. Merry mengelijang keenakan. Puas bermain dengan perut Merry, aku meneruskan lidahku kearah Ms. V nya Merry. Kujilat Ms. V nya Merry sambil sesekali ku isap kelentit Merry. Aku mencoba memasukkan jari tengahku ke dalam Ms. V Merry. Ternyata Merrry sudah sangat basah. Ku cari G Spot nya dan ku stimulasi daerah G Spot Merry. Tubuh Merry bergetar.

“Aldy… Ough…. Enagh shagyangghh…”

Aku menyudahi permainan lidahku di Ms. V nya Merry. Ku cabut jariku dari Ms. V nya Merry. Lalu aku naik ke atas tubuh Merry. Perlahan kucoba masukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya Merry. Terasa masih sangat sempit. Sempat ‘adikku’ terpeleset tidak bisa masuk. Aku mencoba lagi untuk yang kedua kalinya. Usahaku kali ini berhasil. Aku bisa memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya Merry.

“Ooouugghhh….” Merry melenguh.

Setelah ‘adikku’ terbiasa di dalam Ms. V nya Merry, ku coba gerakan ‘adikku’ keluar masuk. Mulai dari perlahan, kemudian agak cepat dan akhirnya sangat cepat. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa membuat Merry mencapai puncaknya. Merry bergetar dengan kuat. Kakinya menekan punggungku hingga ‘adikku’ tertancap sangat dalam.

“Ooouughh…..” Merry membisikkan kata itu di telingaku.

Mulutnya yang terbuka tanpa bersuara untuk menahan nikmat mencapai orgasme merangsangku untuk mencium mulutnya. Kututup mulutnya yang terbuka dengan mulutku sambil kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan ‘adikku’ berada di dalam Ms. V nya Merry. Wajah Merry yang semakin merah menambah kecantikannya. Ku biarkan Merry untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Setelah Merry tenang, ku cabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry dan ku baringkan tubuhku disampingnya.

“Kamu sudah keluar sayang?...” Tanyanya
“Belum…”
“Kenapa? Ga enak ya main sama aku?...”
“Bukannya ga enak sayang. Cuma memang aku masih jauh aja… Tenang aja, kita masih banyak waktu kok di sini. Kan ga perlu kita terburu-buru.”

Kupeluk Merry di sampingku. Merry mendekatkan diri ke arahku. Kepalanya berada di leherku.

“Gimana? Aku ada suaranya ga?...” tanyanya sambil tersenyum.
“Ehem… sunyi senyap… bisa deh kita main di kosan kamu ntar… Aku jadi ga takut ketauan sama tetangga kamu…”
“Sebenernya kamu suka yang ada suaranya ga?”
“Aku suka yang tidak terlalu ribut… Pusing kalo yang terlalu ribut… “
“Bisa aja kamu…” sambil dia mencubit halus putingku yang lebih menyerupai memilin dibandingkan dengan mencubit.

Cubitan itu membuat ku menjadi terangsang. ‘Adikku’ yang sejak tadi masih berdiri tegak karena belum mengeluarkan muntahannya, menjadi semakin keras. Aku kembali menjilat putting Merry. Ku isap putingnya dengan mesra sambil kugigit halus. Merry kembali menjadi terangsang. (Pembaca blog ceritaanget, Merry adalah seorang wanita multi orgasm. Dia bisa mendapatkan orgasme berkali-kali dalam waktu yang singkat. Sejujurnya, aku sangat menyukai Merry yang mempuyai kelebihan ini. Karena aku hanya bisa mencapai orgasme apabila melihat lawan mainku sudah mencapai orgasme.)

Karena Ms. V nya Merry sudah basah dari ronde pertama, aku tidak melakukan jilatan lagi pada Ms. V nya. Aku langsung memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya. Meskipun Ms. V Merry terasa licin akibat cairannya, jepitannya masih sangat keras. Setelah ‘adikku’ masuk ke Ms. V nya Merry, aku menggerakan ‘adikku’. Mulai dari perlahan hingga sangat cepat. Merry menikmatinya. Terlihat dari wajahnya yang semakin memerah.

Ketika Merry hampir mencapai klimaks, aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V nya Merry. Terlihat wajahnya yang menyiratkan kekecewaan.

“Kenapa di cabut?…” protesnya
“Ganti gayanya sayang….”

Kusuruh Merry menungging. Aku akan melakukan doggie style. Merry segera menungging. Perlahan aku masukkan ‘adikku’ ke Ms. V nya Merry. Ku gerakkan ‘adikku’ dengan cepat. Merry mengelijang keenakan. Tak lama Merry mencapai orgasmenya lagi. Aku tidak menghentikan gerakanku. Kupercepat gerakanku. Merry semakin mengelijang. Ketika kurasa sudah cukup lama dengan doggie style, aku mencabut ‘adikku’. Aku langsung tiduran terlentang. Aku menginginkan gaya WOT (Woman On Top). Ini adalah gaya favorit ku. Karena aku bisa dengan bebas menstimulasi lawan mainku. Aku bisa memberikan kelebihan pada orgasme dalam gaya ini.

Merry menaiki tubuhku. Dia memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya. Segera dia menggerakkan Ms. V nya. Aku tidak mau kalah darinya. Ku gerakkan juga ‘adikku’ sambil Kupilin-pilin kedua putting payudaranya. Tak lama kemudian, Merry mendapatkan orgasmenya kembali. Wajahnya yang merah sangat membuatku semakin terangsang. Mulutnya terbuka seolah-olah ingin menjeritkan kenikmatan yang diperolehnya. Aku tidak mau membuang waktu lagi.

Ku angkat Merry, ku balik dan ku rebahkan dia di kasur. Kulakukan semua itu tanpa mencabut ‘adikku’ dari Ms. V nya. Kemudian kugerakkan ‘adikku’ dengan cepat, cepat dan lebih cepat lagi. Merry Mencapai puncak orgasme yang kesekian kalinya. Mulutnya yang terbuka langsung ku tutup dengan mulutku dan lidahku. Tak lama kemudian aku merasakan ingin mencapai orgasme. Segera kucabut ‘adikku’ dan kusemprotkan di atas perutnya.

“Aaaggghhhhh……… oohhh…. Ooohhhhh…….”

Aku telah mencapai puncak orgasme. Setelah selesai, aku berbaring di sampingnya sambil terengah-engah. Merry bangun dan mencium pipiku dengan mesra.

Nah. Pembaca ceritaanget yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang ku kenal dari salah satu situs jejaring sosial Friendster yang berakhir di sebuah kamar hotel transit di kawasan Timur Jakarta. Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Merry di kamar kost nya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com