Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 02 dan yang telah kuceritakan sebelumnya dalam FRIENDSTER MERRY 01, Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.
January 15, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : BUZZ!!! Me : Yah beibs…
Merry : Sibuk yah…
Me : Lumayan…
Merry : Horny nih beibs…. :D
Me : Hehehe…. aku juga beibh….
Merry : Maen lagi yuk ntar…
Me : Iya… tapi aku kelarin kerjaan dulu yah….
Merry : ya udah… tapi janji yah nanti kamu harus keluarin….
Me : Iya beibh, pasti nanti aku keluar…. Aku udah beli kunci slot buat di kamar kamu kok… Jadi pasti nanti aku bales dendam sama yang kemaren…. :D
Merry : Bener yah…
Me : Iyah…
Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Dia sedang berbincang dengan mbak Ani.
Merry : Hai… macet yah…?
Me : Iya… Biasa di fly over **** banyak angkot yang ngetem….
Merry : Iya tuh… padahal udah ada rambu ga boleh brenti loh…
Mbak Ani : Emang kantor nya di daerah mana?....
Me : Daerah ******* ….
Mbak Ani : Ooohhh…. Memang tuh kalo dari arah sana pasti macet banget…
Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry yang terletak di paling belakang rumah kos an.
Aku langsung memasang kunci slot tambahan di kamar Merry. Sementara Merry menyalakan TV nya. Setelah selesai memasang kunci slot di kamar Merry, aku langsung memeluk Merry sambil berdiri.
“Hmmm…. Aku kangen kamu beibh….”
“Aku juga….”
“Keluarin di dalem yah….”
“Nanti kamu hamil….”
“Aku lagi ga subur kok…”
Aku langsung mencium bibirnya. Merry membalas ciumanku sambil memeluk leherku. Kami saling berciuman. Lidah kami saling berpagut erat sementara kedua tangan kami masing-masing berusaha untuk saling membuka baju.
Setelah baju kami terlepas semua hingga tidak ada sehelai benang pun yang menutupi badan ku dan Merry, ku sandarkan Merry ke dinding kamar sambil aku menjilat, meremas dan memilin puting payudara Merry.
“Oohhhh….. beibs….. enak…..”
Perlahan ku cium lehernya yang jenjang. Merry melenguh merasakan kenikmatan. Aku berjongkok di depannya sambil membuka paha Merry. Merry mengangkangkan kedua kakinya sambil berdiri. Ku angkat kaki sebelah kanan Merry dan ku taruh di pundak ku. Segera aku mencium dan menjilat Ms. V Merry. Tentu saja clitoris nya tidak luput dari sapuan lidah ku. Perlahan ku masukan jari tengah ku ke Ms. V nya Merry sampai menyentuh titik G-Spot nya. Merry mengelijang keenakan.
“Ooohhh beibs…. Oooohhhh beibs….. Terussssshhh…. Terussssshhhhh…. Ohhhh…..”
Wajahnya mulai memerah tanda jika birahi Merry sudah sangat tinggi.
“Bheeiibbbssss…… masssuukkkiiinnn……. Oooohhhhh…….” Merry merintih
Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku segera berdiri dan mencium bibir nya. Tangan kanan ku memegang lehernya sementara tangan kiri ku mengangkat kaki kanannya. Dengan perlahan ku maju kan ‘adikku’ untuk ku benamkan kearah Ms. V nya Merry. Ms. V Merry sudah lembab akibat jilatan yang ku lakukan sebelumnya.
“Ooohhhh….. owwhhh…..” rintihnya.
Merry langsung menggoyangkan pantat nya maju mundur. Hal ini membuat ‘adikku’ bergerak keluar masuk Ms. V Merry. Merry langsung merangkulkan kedua tangannya di leher ku. Semakin cepat ku gerakan ‘adikku’, semakin erat Merry memeluk ku.
“Beibhhh… ohhh… enagghhh sahyaang…..” bisik Merry di telingaku
Bisikan Merry membuatku semakin bertambah nafsu. Ku percepat gerakan maju mundur ku. Pinggul Merry bergerak cepat maju mundur mengikuti irama sodokan ‘adikku’. Tiba-tiba Merry mengangkat kaki kirinya dan menjepitkan kedua kakinya di pinggangku. Aku sambil menggendong Merry yang bersandar di tembok kamar menyodokkan dalam-dalam ‘adikku’ ke arah Ms. V Merry. Merry memelukku dengan erat dan menekan selangkangannya ke arah selangkanganku sambil bergetar. Kubiarkan Merry yang telah mencapai orgasme pertamanya. Matanya masih tertutup rapat tak bergerak menikmati gulungan birahi yang mulai mereda menyisakan kelelahan yang teramat sangat. Sesaat kemudian Merry membuka kedua matanya.
“Haaahhh….. enak banget beibs…” bisik Merry
“Udah dapet big “O” yah…”
“Iyah….”
“Cabut dulu yah beibh…”
“Tunggu…. Jangan dicabut dulu…. Bentar lagi pleeeaaassseeeee….” dengan manja
“Iya sayang….” sambil ku kecup bibirnya
Setelah Merry merasa puas, Merry menurunkan kaki nya ke lantai. Aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. ‘Adikku’ penuh dengan cairan licin dari Ms. V Merry. Merry mengambil handuk kecil dari lemari nya. Sedangkan aku langsung tiduran di atas kasur. Merry mengelap ‘adikku’ dengan handuk kecilnya.
“Kamu belom keluar yah beibs…?”
“Belooom… Sabar donk….”
“Iya…”
Setelah ‘adikku’ sudah kering, Merry merebahkan badannya disampingku. Sambil memelukku, tangan kiri nya memegang ‘adikku’ yang masih tegang. Merry mengelus dan memijat dengan lembut ‘adikku’. Tangan kirinya bergantian antara mengelus adikku dengan meraba puting ku. Apa yang Merry lakukan membangkitkan birahiku yang tertahan pada permainan kami yang pertama tadi. ‘Adikku’ semakin mengeras. Merry langsung bangun dan mencium ‘adikku’.
Merry mencium dan menjilat kepala ‘adikku’. Dia memasukan ‘adikku’ ke dalam mulutnya hanya sebatas kepalanya saja. Kemudian perlahan dia memasukan ‘adikku’ kedalam mulutnya sampai ke batang nya. Sampai di tengah batang, Merry menghentikan menahan kulumannya di tengah batang ‘adikku’. Lidahnya mulai bergerilya di dalam mulutnya mengusap dan menekan lembut ‘adikku’.
“Ooowwhhhhh enagh beibsss…..” desis ku
Tanpa bersuara Merry mulai menaik turunkan kepalanya di atas ‘adikku’. Jepitan mulutnya sangat pas. Semakin lama semakin cepat sambil sesekali dia menyedot dengan lembut ‘adikku’. Aku tidak mau kalah. Kutarik Merry ke atas ku. Sambil tetap mengulum ‘adikku’, Merry naik ke atas badanku. Posisi kami adalah 69. Perlahan kubuka pahanya. Tampak Ms. V Merry yang sudah mulai membasah. Kujilat Ms. V Merry yang berwarna merah muda. Sambil kujilat clitoris nya, perlahan ku masukkan jari tengah ku ke dalam Ms. V Merry dan kucari G Spot nya. Merry mengelijang. Dengan bernafsu kujilat Ms. V Merry sementara Merry menghisap ‘adikku’ dengan rakusnya.
Setelah puas saling menjilat dan mengulum, Merry akhirnya melepaskan ‘adikku’. Dia berdiri dan berbalik ke arahku. Perlahan dia menduduki ‘adikku’. ‘adikku’ mulai menerobos Ms. V Merry. Setelah ‘adikku’ sudah berada di liang Ms. V Merry, perlahan-lahan, Merry bergerak naik turun.
Merry mulai mempercepat gerakan naik turunnya. Merry juga menggerakkan pinggulnya dengan gerakan memutar. Di samping itu Merry juga melakukan gerakan kegel dalam Ms. V nya. Kombinasi naik, turun, memutar dan kegel ini membuat ‘adikku’ semakin mengeras.
(Pembaca ceritaanget.com khususnya kaum wanita, sedikit berbagi pengalaman, kalau anda mau membuat pasangan anda tergila-gila dengan permainan sex anda, latihlah gerakan memutar pinggul dan “remasan kegel”. Untuk gerakan memutar pinggul, anda bisa berlatih dengan menggunakan HULA HOP. Karena gerakan hula hop adalah gerakan memutar pinggul tanpa memutar badan. Sedangkan “remasan kegel” bisa anda latih dengan melakukan senam kegel. Saya jamin pasangan anda akan semakin tergila-gila dengan anda.)
Tidak lama kemudian, Merry mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan orgasme. Aku langsung mengangkat pinggang Merry dan mengganti posisi dari arah belakang. Kami melakukan dengan gaya doggie style. Setelah aku memasukkan ‘adikku’ ke liang Ms V Merry, aku langsung menggerakkan ‘adikku’ maju mundur. Merry tidak mau kalah. Dia tetap melakukan ‘remasan kegel’ terhadap ‘adikku’. Malah ‘remasan kegel’ nya semakin terasa keras.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai puncak orgasme. Merry mencapai puncak orgasme nya dengan seluruh badannya bergetar. Akupun menyusul orgasme Merry. Kulepas cairan kenikmatanku dalam rongga Ms. V Merry.
“Aaaggghhhhh……… oohhh…. Ooohhhhh…….”
“Aaahhhkkkhhh diii…….”
Kami mencapai puncak orgasme bersama-sama. Ku biarkan beberapa saat ‘adikku’ di dalam Ms. V Merry sampai kami bisa mengatur nafas masing-masing. Ketika Merry sudah mulai tenang, ku cabut ‘adikku’ dari liang Ms. V Merry. Terlihat cairan putih kami yang menyelinap keluar dari Ms. V Merry.
Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan kepuasan yang terlampiaskan akibat hari sebelumnya yang kentang dan bahkan sangat puas. Karena aku bisa melepaskan di dalam Ms. V Merry. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com.