Senin, 03 September 2012

FELY


Sebut saja Fely, adalah seorang wanita karir yang manis keturunan Chinese yang berumur 29 tahun dengan tinggi badan 168 cm. Ukuran bra-nya tidak begitu besar. Hanya 34 B. Kulitnya putih seperti lazimnya orang Chinese. Fely telah berkeluarga dan memiliki seorang anak laki-laki.
Perkenalan kami berawal dari salah satu situs dewasa dimana disitu aku mencantumkan alamat emailku. Fely mengirimkan email perkenalan tanggal 9 November 2010. Berikut adalah penggalan email antara aku dengan Fely.

9 Nov 2010, Fely : Hai, boleh kenalan?  Saya female, age 28 thn.
9 Nov 2010, Me   : Boleh....Tinggal di mana mbak? Ngomong2 tau email saya dari mana?
9 Nov 2010, Fely : Saya tinggal di jakarta.. Km tinggal dimana? Kamu kerja dimana? Saya tau email mu dr c***** p****.. Emang itu betul ceritamu ya? Km umur berapa?
10 Nov 2010, Me : Saya tinggal dan kerja di Jakarta juga. Oh.. tau dari situ yah. Iya itu salah satu pengalaman saya waktu tahun 2001. Umur saya saat ini udah ** tahun.
10 Nov 2010, Fely : Saya sudah married n punya anak satu. Dibaca dr ceritanya km,sepertinya kamu hebat ya dalam urusan seks?
10 Nov 2010, Me : Hahaha.... kalo masalah seks, sebenernya saya ga hebat-hebat amat. Saya cuma laki laki biasa. tidak ada yang istimewa apalagi pake telor... tapi memang punya sepasang telor.... hehehe....  ^_^
Cuma memang kalo urusan seks, saya baru bisa merasa puas kalo saya sudah membuat puas pasangan seks saya.
10 Nov 2010, Fely : Oya? Enak donk yang jadi istri kamu…

Singkat cerita kami berkenalan lebih akrab melalui Yahoo Messenger. Kami bercerita tentang kehidupan kami masing-masing, bertukar foto, berbagi pengalaman bahkan memberikan referensi tentang daerah wisata yang sering di kunjungi. Kami sempat bertemu untuk sekedar makan siang sekitar bulan Maret 2011. Pertemuan kami hanya sebatas pertemanan hingga tanggal 22 November 2011.

Percakapan ini berlangsung via Yahoo Messenger. Untuk mempersingkat waktu, dialog di YM ini dipersingkat :

22 November 2011
Fely :     Buset d gambarnya seru amat tuh digantinya, hehehe. Lagi ngapain yah gayanya
Me   :    Ya lagi itu deh, hehehe….
Fely :     Ngapain? Soalnya bener ga kliatan jelas gambarnya. Cuma kliatan bugil doang.
Me   :     Lagi di “oral” in, hehehe… mau? :P
Fely :     Ah ga seru gambarnya kalo gitu, aku ga suka soalnya. Hehehe….
Me   :     Kamu belom coba aja :D
Fely :     Kalo sekarang mau cobainnya... hehehe….
Me   :     Sekarang maksudnya hari ini?
Fely :     Iya sekarang, hahaha…. Nantang nih aku ceritanya
Me   :     Boleh, yuk…
Fely :     Dimana?
Me   :     Tempat tenang aja. Pokoknya beres. Kamu siap-siap aja.

Singkat cerita kami sudah berada di dalam kamar hotel.

“Aku mau begini tapi ada rules nya loh”
“Apa rules nya?”
“No kiss di daerah muka, No anal, No oral…. Kamu sanggup?”
“Maksudnya aku yang ga di oral sama kamu?...”
“Aku ga oralin kamu, kamu juga ga oralin aku…”
“Hmm.…….Ok… aku sanggup…”
“Kamu bisa terangsang kalo ga di oral?”
“Bisaaa… tenang aja…”
“Trus sekarang kita ngapain?...”
“Mmmm…. Gini aja, kamu bukain baju aku trus aku bukain baju kamu…”
“Hehehe…. Aku ga biasa bukain baju orang…. Suami ku aja buka bajunya sendiri…”
“Kalo gitu jadikan ini yang pertama. Pertama kamu bukain baju yang bukan baju kamu….”

Fely mulai membuka kacing kemejaku satu per satu. Hingga kancing yang terakhir terlepas, Fely langsung menarik tangan nya dari kemejaku.

“Udah semuanya kebuka…”
“tapi belom di lepas dari badannya. Baru kancing nya aja yang kebuka…”

Fely tersenyum. Senyumnya sangat manis. aku membantu melepaskan bajuku.

“Sekarang gentian aku yang bukain baju kamu…”
“Kamu bisa ga buka baju ku?...”
“Emang susah yah…?”
“Mending kamu balik badan dulu aja. Hehehe…”

Aku langsung menutup muka ku dengan bantal. Sementara Fely membuka baju dan celananya. Setelah tersisa hanya bra dan celana dalam nya, Fely menyelinap ke bawah selimut. Aku menyusul membuka celana panjang ku hingga hanya mengenakan celana dalam. Lalu aku ikut menyelinap ke balik selimut.

Fely ku peluk dan kubalik hingga dia tengkurap. Aku membuka kaitan bra nya. Fely melepaskan bra nya sambil tidur tengkurap. Aku mencium punggung Fely. Dari punggung, aku mencium naik ke leher bagian belakang Fely. Fely mendesah kegelian.

Dengan menggunakan bibirku, perlahan-lahan aku menyusuri punggung Fely turun ke bawah hingga ke pinggangnya. Ku angkat pinggangnya dan kuturunkan celana dalam Fely hingga terlepas dari tubuhnya yang indah.

Kubalikan tubuh Fely menjadi terlentang lalu ku cium dada Fely. Perlahan ku arahkan bibirku ke putting payudara Fely dan ku hisap putingnya. Fely melenguh menahan nikmat. Setelah puas mengulum putting Fely, ku arahkan bibirku ke perutnya. Dengan perlahan ku cium perut Fely. Kucium paha dan lututnya.

Ku masukan jari tengah tangan kananku ke dalam Ms. V Fely. Ms. V Fely terasa sangat basah yang menandakan kalau Fely sudah sangat terangsang. Hal ini tidak ku sia-sia kan. Segera ku buka celana dalam ku yang masih kupakai. Setelah kami berdua sudah tidak menggunakan apa-apa lagi, kumulai dengan memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V Fely. Karena Ms. V Fely sangat basah, aku tidak menemukan kesulitan ketika berusaha memasukan ‘adikku’.

Kugerakan pinggulku agar ‘adikku’ bergerak keluar masuk Ms. V Felly. Felly merintih keenakan.

“Ohhh…..”

Sambil ku gerakan ‘adikku’ keluar masuk Ms. V Fely, ku remas payudara Fely dan ku pilin putting payudara Fely. Seakan tidak mau kalah dari ku, Fely memilin putting ku juga. Fely berusaha untuk membuatku orgasme. (Para pembaca blog ceritaanget yang budiman, khususnya para wanita. Jika anda mau memuaskan pasangan anda, ketika pasangan anda sedang “menggempur” Ms. V anda secara berhadapan dengan kata lain anda sedang berhubungan dengan gaya missionaries, jangan lupa untuk memilin putting atau mengusap putting pasangan anda dengan jari secara perlahan. Hal ini dapat membuat pasangan anda merasakan sensasi berhubungan yang lebih dahsyat dibandingkan bila anda mengacuhkan putting pasangan anda tersebut.)

Semakin dahsyat elusan Fely, semakin cepat juga aku menggerakan ‘adikku’ keluar masuk Ms. V Felly. Hingga suatu ketika Fely mengalami orgasme nya yang pertama. Fely melenguh.

“Oooohh….. oohhh…. ooooohhhhh”

Fely telah dapat Orgasme nya yang pertama. Kubiarkan Fely merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru direngkuhnya. ‘Adikku’ masih menancap lurus ke dalam Ms. V Fely. Dengan mesra Fely memegang pipiku.

“Kamu udah keluar?” tanyanya.
“Belum… Memangnya kamu udah?”
“Sudah…”
“Mau lagi?”
“Boleh kalo kamu masih bisa…” Sambil menarik tubuhku mendekati tubuhnya.

Segera ku gerakkan ‘adikku’ untuk menstimulasi Fely. Fely mulai bergairah kembali. Di angkat pantatnya agar ‘adikku’ bisa masuk ke Ms. V Fely sepenuhnya. Kemudian aku berganti posisi. Aku tidur menyamping sambil memeluk kaki kirinya. Sementara Fely tidur terlentang dengan mengangkat kedua kakinya. Ku percepat pergerakan ‘adikku’ keluar masuk dalam Ms. V Fely. Tidak perlu waktu lama untuk bisa membuat Fely melenguh mencapai kepuasannya yang kedua kalinya.

“Oowwhhhhh……” jeritnya.

Aku menghentikan gerakan ‘adikku’ ketika Fely telah mendapatkan kepuasannya. Kubiarkan Fely mengatur nafasnya.

“Udah dapet O lagi yah?”
“Hmm… iyah…. Udah dua kali yah…”
“Hehehe…. Mau lagi?”
“Kamu belum keluar?”
“Belum… Kalo kamu mau tiga kali nanti aku kasih sekali lagi…”

Fely memtersenyum manis sambil meraba putting ku. ‘Adikku’ kembali terasa memberontak di dalam Ms. V Fely. Segera kucabut ‘adikku’ dan kubalikkan tubuh Fely hingga dia menungging. Aku bermaksud mengakhiri persetubuhan ini dengan melakukan doggie style untuk mencapai klimaks bersama Fely. Segera ku atur ‘adikku’ untuk menembus Ms. V Fely dari arah belakang.

“Oouughhh….”

Karena birahi ku sudah sangat tinggi, ku percepat gerakan ku dalam Ms. V Fely. Terdengar suara ‘adikku’ dan Ms. V Fely beradu kencang. Fely menjerit-jerit menahan birahinya. Jeritannya membuatku semakin bernafsu untuk menggerakan ‘adikku’. Semakin cepat, cepat dan cepat gerakan ‘adikku’ membuat Ms. V Fely terasa berdenyut. Fely hampir mencapai klimaksnya yang ketiga.

“Ooooouuuwwwwgghhhhhh……..”

Fely telah mencapai klimaksnya yang ketiga. Fely merasakan sensasi orgasme sambil meremas sprei tempat tidur.

“Aaaakkkhhhhhh…….”

Sambil merasakan sensasi orgasme bersama-sama, kupeluk tubuh Fely dari belakang. Ku cium punggung Fely dengan lembut. Akhirnya aku mencapai klimaks bersama-sama dengan Fely.

Nah. Pembaca blog ceritaanget yang budiman, demikian kisahku dengan Fely, seorang staf keuangan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang masih memiliki status sebagai seorang istri dan telah memiliki seorang anak. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com

Sabtu, 31 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 03

Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 02 dan yang telah kuceritakan sebelumnya dalam FRIENDSTER MERRY 01, Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.


January 15, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : BUZZ!!!
Me : Yah beibs…
Merry : Sibuk yah…
Me : Lumayan…
Merry : Horny nih beibs…. :D
Me : Hehehe…. aku juga beibh….
Merry : Maen lagi yuk ntar…
Me : Iya… tapi aku kelarin kerjaan dulu yah….
Merry : ya udah… tapi janji yah nanti kamu harus keluarin….
Me : Iya beibh, pasti nanti aku keluar…. Aku udah beli kunci slot buat di kamar kamu kok… Jadi pasti nanti aku bales dendam sama yang kemaren…. :D
Merry : Bener yah…
Me : Iyah…


Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Dia sedang berbincang dengan mbak Ani.

Merry : Hai… macet yah…?
Me : Iya… Biasa di fly over **** banyak angkot yang ngetem….
Merry : Iya tuh… padahal udah ada rambu ga boleh brenti loh…
Mbak Ani : Emang kantor nya di daerah mana?....
Me : Daerah ******* ….
Mbak Ani : Ooohhh…. Memang tuh kalo dari arah sana pasti macet banget…

Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry yang terletak di paling belakang rumah kos an.

Aku langsung memasang kunci slot tambahan di kamar Merry. Sementara Merry menyalakan TV nya. Setelah selesai memasang kunci slot di kamar Merry, aku langsung memeluk Merry sambil berdiri.

“Hmmm…. Aku kangen kamu beibh….”
“Aku juga….”
“Keluarin di dalem yah….”
“Nanti kamu hamil….”
“Aku lagi ga subur kok…”

Aku langsung mencium bibirnya. Merry membalas ciumanku sambil memeluk leherku. Kami saling berciuman. Lidah kami saling berpagut erat sementara kedua tangan kami masing-masing berusaha untuk saling membuka baju.

Setelah baju kami terlepas semua hingga tidak ada sehelai benang pun yang menutupi badan ku dan Merry, ku sandarkan Merry ke dinding kamar sambil aku menjilat, meremas dan memilin puting payudara Merry. 

“Oohhhh….. beibs….. enak…..”

Perlahan ku cium lehernya yang jenjang. Merry melenguh merasakan kenikmatan. Aku berjongkok di depannya sambil membuka paha Merry. Merry mengangkangkan kedua kakinya sambil berdiri. Ku angkat kaki sebelah kanan Merry dan ku taruh di pundak ku. Segera aku mencium dan menjilat Ms. V Merry. Tentu saja clitoris nya tidak luput dari sapuan lidah ku. Perlahan ku masukan jari tengah ku ke Ms. V nya Merry sampai menyentuh titik G-Spot nya. Merry mengelijang keenakan.

“Ooohhh beibs…. Oooohhhh beibs….. Terussssshhh…. Terussssshhhhh…. Ohhhh…..”

Wajahnya mulai memerah tanda jika birahi Merry sudah sangat tinggi.

“Bheeiibbbssss…… masssuukkkiiinnn……. Oooohhhhh…….” Merry merintih

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku segera berdiri dan mencium bibir nya. Tangan kanan ku memegang lehernya sementara tangan kiri ku mengangkat kaki kanannya. Dengan perlahan ku maju kan ‘adikku’ untuk ku benamkan kearah Ms. V nya Merry. Ms. V Merry sudah lembab akibat jilatan yang ku lakukan sebelumnya.

“Ooohhhh….. owwhhh…..” rintihnya.

Merry langsung menggoyangkan pantat nya maju mundur. Hal ini membuat ‘adikku’ bergerak keluar masuk Ms. V Merry. Merry langsung merangkulkan kedua tangannya di leher ku. Semakin cepat ku gerakan ‘adikku’, semakin erat Merry memeluk ku.

“Beibhhh… ohhh… enagghhh sahyaang…..” bisik Merry di telingaku

Bisikan Merry membuatku semakin bertambah nafsu. Ku percepat gerakan maju mundur ku. Pinggul Merry bergerak cepat maju mundur mengikuti irama sodokan ‘adikku’. Tiba-tiba Merry mengangkat kaki kirinya dan menjepitkan kedua kakinya di pinggangku. Aku sambil menggendong Merry yang bersandar di tembok kamar menyodokkan dalam-dalam ‘adikku’ ke arah Ms. V Merry. Merry memelukku dengan erat dan menekan selangkangannya ke arah selangkanganku sambil bergetar. Kubiarkan Merry yang telah mencapai orgasme pertamanya. Matanya masih tertutup rapat tak bergerak menikmati gulungan birahi yang mulai mereda menyisakan kelelahan yang teramat sangat. Sesaat kemudian Merry membuka kedua matanya.

“Haaahhh….. enak banget beibs…” bisik Merry
“Udah dapet big “O” yah…”
“Iyah….”
“Cabut dulu yah beibh…”
“Tunggu…. Jangan dicabut dulu…. Bentar lagi pleeeaaassseeeee….” dengan manja
“Iya sayang….” sambil ku kecup bibirnya

Setelah Merry merasa puas, Merry menurunkan kaki nya ke lantai. Aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. ‘Adikku’ penuh dengan cairan licin dari Ms. V Merry. Merry mengambil handuk kecil dari lemari nya. Sedangkan aku langsung tiduran di atas kasur. Merry mengelap ‘adikku’ dengan handuk kecilnya.

“Kamu belom keluar yah beibs…?”
“Belooom… Sabar donk….”
“Iya…”

Setelah ‘adikku’ sudah kering, Merry merebahkan badannya disampingku. Sambil memelukku, tangan kiri nya memegang ‘adikku’ yang masih tegang. Merry mengelus dan memijat dengan lembut ‘adikku’. Tangan kirinya bergantian antara mengelus adikku dengan meraba puting ku. Apa yang Merry lakukan membangkitkan birahiku yang tertahan pada permainan kami yang pertama tadi. ‘Adikku’ semakin mengeras. Merry langsung bangun dan mencium ‘adikku’.

Merry mencium dan menjilat kepala ‘adikku’. Dia memasukan ‘adikku’ ke dalam mulutnya hanya sebatas kepalanya saja. Kemudian perlahan dia memasukan ‘adikku’ kedalam mulutnya sampai ke batang nya. Sampai di tengah batang, Merry menghentikan menahan kulumannya di tengah batang ‘adikku’. Lidahnya mulai bergerilya di dalam mulutnya mengusap dan menekan lembut ‘adikku’.

“Ooowwhhhhh enagh beibsss…..” desis ku

Tanpa bersuara Merry mulai menaik turunkan kepalanya di atas ‘adikku’. Jepitan mulutnya sangat pas. Semakin lama semakin cepat sambil sesekali dia menyedot dengan lembut ‘adikku’. Aku tidak mau kalah. Kutarik Merry ke atas ku. Sambil tetap mengulum ‘adikku’, Merry naik ke atas badanku. Posisi kami adalah 69. Perlahan kubuka pahanya. Tampak Ms. V Merry yang sudah mulai membasah. Kujilat Ms. V Merry yang berwarna merah muda. Sambil kujilat clitoris nya, perlahan ku masukkan jari tengah ku ke dalam Ms. V Merry dan kucari G Spot nya. Merry mengelijang. Dengan bernafsu kujilat Ms. V Merry sementara Merry menghisap ‘adikku’ dengan rakusnya.

Setelah puas saling menjilat dan mengulum, Merry akhirnya melepaskan ‘adikku’. Dia berdiri dan berbalik ke arahku. Perlahan dia menduduki ‘adikku’. ‘adikku’ mulai menerobos Ms. V Merry. Setelah ‘adikku’ sudah berada di liang Ms. V Merry, perlahan-lahan, Merry bergerak naik turun.
Merry mulai mempercepat gerakan naik turunnya. Merry juga menggerakkan pinggulnya dengan gerakan memutar. Di samping itu Merry juga melakukan gerakan kegel dalam Ms. V nya. Kombinasi naik, turun, memutar dan kegel ini membuat ‘adikku’ semakin mengeras.

(Pembaca ceritaanget.com khususnya kaum wanita, sedikit berbagi pengalaman, kalau anda mau membuat pasangan anda tergila-gila dengan permainan sex anda, latihlah gerakan memutar pinggul dan “remasan kegel”. Untuk gerakan memutar pinggul, anda bisa berlatih dengan menggunakan HULA HOP. Karena gerakan hula hop adalah gerakan memutar pinggul tanpa memutar badan. Sedangkan “remasan kegel” bisa anda latih dengan melakukan senam kegel. Saya jamin pasangan anda akan semakin tergila-gila dengan anda.)

Tidak lama kemudian, Merry mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan orgasme. Aku langsung mengangkat pinggang Merry dan mengganti posisi dari arah belakang. Kami melakukan dengan gaya doggie style. Setelah aku memasukkan ‘adikku’ ke liang Ms V Merry, aku langsung menggerakkan ‘adikku’ maju mundur. Merry tidak mau kalah. Dia tetap melakukan ‘remasan kegel’ terhadap ‘adikku’. Malah ‘remasan kegel’ nya semakin terasa keras.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai puncak orgasme. Merry mencapai puncak orgasme nya dengan seluruh badannya bergetar. Akupun menyusul orgasme Merry. Kulepas cairan kenikmatanku dalam rongga Ms. V Merry.

“Aaaggghhhhh……… oohhh…. Ooohhhhh…….”
“Aaahhhkkkhhh diii…….”

Kami mencapai puncak orgasme bersama-sama. Ku biarkan beberapa saat ‘adikku’ di dalam Ms. V Merry sampai kami bisa mengatur nafas masing-masing. Ketika Merry sudah mulai tenang, ku cabut ‘adikku’ dari liang Ms. V Merry. Terlihat cairan putih kami yang menyelinap keluar dari Ms. V Merry.

Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan kepuasan yang terlampiaskan akibat hari sebelumnya yang kentang dan bahkan sangat puas. Karena aku bisa melepaskan di dalam Ms. V Merry. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com.

Selasa, 20 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 02

Seperti yang kujanjikan pada cerita yang sebelumnya, FRIENDSTER MERRY 01. Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada awal tahun 2008. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor.

January 14, 2008
Percakapan berikut merupakan perbincangan antara aku dengan Merry melalui YM (Yahoo Messenger).
Merry : Dy, aku kangen kamu…
Me : Aku juga kangen kamu beibh….
Merry : Tapi aku lebih kangen…
Me : Yah… kalo gitu aku kangennya setengah aja deh…
Merry : Kok Cuma setengah??...
Me : Abis mau kangen penuh, kamunya selalu lebih dari aku… Yah aku ngalah aja deh… Jadi aku kangennya Cuma setengah aja… :D
Merry : Dy…
Me : Yah…
Merry : Kamu harus tanggung jawab loh…
Me : Tanggung jawab kenapa?...
Merry : Aku jadi ketagihan… Aku mau lagi… Aku mau kamu sentuh, kamu cium, kamu peluk seperti kemaren…
Me : Ya udah… Nanti pulang kantor aku mampir ke kos an kamu yah…
Merry : BENER YAH… Aku pulang cepet nih…
Me : Iya… Sabar yah…

Singkat cerita waktu telah menjelang sore. Aku datang ke tempat kos an nya di daerah ***** Jakarta Pusat. Setelah aku memarkirkan mobilku, aku melangkah masuk ke dalam kos an nya. Merry sudah menunggu di ruang tamu. Kos an Merry terdiri dari 6 kamar. Masing-masing kamar dihuni 1 orang penyewa. Karena kos an nya disewakan untuk pegawai, para penyewanya terdiri dari pria dan wanita.

“Dy, kenalin nih mbak Ani. Dia yang jaga disini sama suami dan anaknya”
“Aldy”, sambil kusodorkan tanganku untuk menyalami Mbak Ani.
“Ani”, sambutnya.
“Temennya Merry ya?”
“Iya mbak…”
“Oh ya udah… ayo masuk…”
“Oya mbak, terima kasih…”

Setelah obrolan singkat kami, aku dan Merry permisi dengan mbak Ani untuk masuk ke kamar Merry. Kami langsung berjalan masuk ke kamar Merry. Kamar Merry berada di paling belakang bangunan rumah itu. Bisa dikatakan, Posisinya berada di paling ujung bangunan yang agak jauh dari ruang tengah. Kamarnya dilengkapi dengan AC, TV, Kulkas, Tempat Tidur, Lemari Pakaian dan Meja tulis beserta kursinya.

“Eh Merr, nyalain TV yah… ada American Idol penyisihan nih….”
“Nyalain aja tuh…”

Aku menyalakan TV dan mencari saluran yang menampilkan babak penyisihan American Idol.

“Dy, mau minum?”
“Boleh… “
“Aqua dingin?”
“Yang biasa aja ada?
“Ga ada… “
“Ya udah taro luar dulu aja biar ga dingin…”

Merry menaruh gelas aqua di atas meja TV sedangkan aku duduk di atas kasur tempat tidurnya. Perlahan Merry duduk disampingku sambil memelukku dari samping. Dengan mesra dia mencium leherku.

“HHmmmm….. kamu wangi… “
“Enak ga?”
“Enak… Aku tau ini apa…”
“Apa?”
“Kenzo L’Eau Par kan…”
“Wuihh… pinter….”
“Bau nya sexy…”
“Sexy an mana, pake kenzo tapi pake baju ato ga pake kenzo tapi ga pake baju…”
“Ihh… kamu nakal yah… Sexy an Bugil sama sekali....” sambil dia mencubit putingku.
“Ya udah aku bugil sekarang, mau?”
“Sini aku yang bukain.. kamu berdiri aja…”

Aku berdiri dari tempat tidurnya. Merry berdiri di depanku. Tangannya mulai membuka kancing kemejaku satu per satu. Setelah semua kancing kemejaku terlepas, Merry mulai membuka kancing celana ku. Pelan-pelan dia melorotkan celanaku ke lantai. Sementara tangannya melorotkan celanaku ke lantai, bibirnya menciumi dadaku. Dengan lembut dia menjelajahi dadaku dengan bibirnya. Aku merasa kegelian. ‘Adikku’ mulai berontak di dalam celana dalamku.

Merry menggodaku dengan mencium ‘adikku’ yang masih terbungkus celana dalam dengan sekilas. Aku tidak mau kalah dengan perlakuannya. Aku tarik Merry supaya dia berdiri dan ku mulai membuka kancing blus nya. Setelah semua kancing blusnya terbuka, aku menjatuhkan blus nya ke lantai. Kucium lehernya dengan lembut sambil tanganku berjalan menyusuri tepian rok nya dari samping pinggangnya ke arah belakang. Sampai di belakang, ku buka kancing rok nya dan resleting nya. Ku jatuhkan roknya ke lantai.

Aku semakin bernafsu menciumi leher Merry. Perlahan kubuka kaitan bra Merry dan kujatuhkan ke lantai branya. Kutarik Merry naik ke atas tempat tidur. Kurebahkan Merry di atas tempat tidur. Perlahan kuciumi seluruh tubuhnya. Kujilat payudaranya tak lupa kugigit-gigit halus kedua payudaranya secara bergantian. Merry bemakin bernafsu. Wajahnya memerah menahan nafsunya.

Setelah ku puas dengan payudaranya, aku mencium perutnya dan perlahan kucium hingga ke daerah Ms. V nya. Perlahan ku buka celana dalam Merry, dan kucium Ms. V nya. Ms. V Merry tak luput untuk kujilat. Kucari clitoris Merry dan isap. Merry mengelijang, tubuhnya bergetar, wajahnya semakin merah. Ms. V Merry semakin basah.

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kubuka celana dalamku dan ku naik di atasnya. Perlahan ku masukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V Merry. Merry melenguh pelan. Ku mulai dengan gerakan pelan, kemudian cepat, lalu kembali menjadi pelan untuk mengatur ritme tubuh kami, sementara bibir kami saling terpaut, lidah kami saling bertemu. Seperti tidak mau kehilangan sedikitpun kenikmatan, Merry mencoba untuk merespon gerakanku dengan menaikkan dan menurunkan pantatnya.

Ketika gerakanku semakin cepat, Merry juga mengimbanginya dengan cepat. Ketika gerakanku mulai melambat, Merry juga melambatkannya. Tidak lama, Merry hampir mencapai puncak.

“Ohhh….. Aldy….. Ougghhh….” Bisiknya.

Tidak kusia-siakan saat itu, semakin cepat kugerakan ‘adikku’ agar Merry semakin cepat mencapai klimaksnya. Tiba-tiba kaki Merry mengunci badanku. Kedua kakinya menahan pinggangku agar ‘adikku’ masuk tertahan di dalam tanpa bisa digerakan lagi. Merry telah mencapai klimaks. Bibirnya yang terbuka hanya mengeluarkan bisikan kenikmatan. Kututup mulutnya dengan mulutku. Kami berciuman dengan penuh nafsu.

“Ooohhhh…….. Ohhhhh……”

Ku biarkan Merry untuk cooling down. Ku biarkan Merry menjadi tenang dulu sebelum kami melanjutkan permainan. Ketika Merry sudah agak tenang aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry. Aku berniat untuk berganti gaya. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

“Mer… Mer… Ini cucian kamu udah di setrika…”
“Mbak Ani”, bisik Merry

Kami langsung berdiri dan mengenakan pakaian luar kami tanpa menggunakan pakaian dalam kami.

“Sebentar mbak…”

Setelah kami selesai mengenakan pakaian, Merry membuka pintu kamar dan menerima cucian dari Mbak Ani. Setelah mbak Ani pergi, Merry menutup kembali pintu kamarnya.

“Mer, kunci kamu cuma yang di handle doang yah?” tanyaku pada Merry.
“Iya…”
“Ga ada gerendel ato slot tambahan gitu?”
“Ga ada…”
“Jadi kalo tadi si Mbak Ani bawa kunci, dia bisa maen nyelonong masuk aja donk?”
“Iya…” sambil senyum dan menggesekkan tangannya di ‘adikku’
“Wah kalo gitu musti ditambahin slot tuh…”
“Iya, tapi aku ga tau belinya dimana…”
“Ya udah besok aja aku beliin slot…” Sambil aku buka celana ku dan mengenakan celana dalamku.
“Loh kok udah di pake?” tanya Merry dengan wajah kecewanya.
“Iya, ga aman sayang kalo diterusin… Bisa-bisa ntar jadi skandal di sini…”
“Tapi kamu kan belom keluar…”
“Besok-besok aja yah sayang…”
“Yah… kan ga enak kalo belom keluar…”
“Ga pa pa kok… Tenang aja…. Besok-besok pasti bisa puas deh… Okay…”
“Yah… maafin aku ya di…” sambil dia memelukku.

Aku balas memeluknya sambil mencium bibirnya.

Nah. Pembaca blog ceritaanget.com yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang berakhir di sebuah kamar kos di kawasan Pusat Jakarta dengan status kentang (*ketawa sambil menangis…). Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Merry di kamar kost nya untuk melampiaskan kegagalanku dalam mencapai puncak pada saat itu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com

Kamis, 01 Desember 2011

FRIENDSTER MERRY 01

Cerita ini adalah kisah nyata yang pernah ku alami pada penghujung tahun 2007. Untuk menjaga privacy, nama gadis tersebut di bawah ini akan diganti dan tempat-tempat yang menunjukkan lokasi aslinya akan disensor. Saat itu situs jejaring sosial Friendster sedang membooming. Ketika aku sedang mencari teman, tiba-tiba aku tertarik pada salah satu account user di Friendster. PuSsyyyy demikianlah nama account tersebut. Langsung ku lihat profile dan picture nya. Picture nya sangat membuat ku tertarik. Diantara banyak picturenya, ada 1 picture yang menampilkan gambar belahan atas payudara. Segera aku mengirimkan smile yang diikuti dengan pesan. (dibawah ini merupakan percakapan aku dengan PuSsyyyy dalam message Friendster)

December 19, 2007
Me : Sexy boobs…., Hmmmm….,  I Wonder If…...
PuSsyyyy : Do you mind if I want to know what is your wonder?....
Me : I Wonder, if I can touch your boobs, smelling and licking it… hhhmmmmm... I Wonder, if I can gently sucking your nipples….. ough…. And If…..
PuSsyyyy : Oouuuch, I want all of that things, I really like play with my boobs and nipples….
Me : Wow…. It’s mean that we have the same interest… When U want it? I’ll be gentle with your boobs… kissing it, licking it and sucking it…. Oughh….
PuSsyyyy : Iya kah? Kapan? Kamu mana mau sama aku….

December 21, 2007
Me : you can try me… kamu di daerah mana…?
PuSsyyyy : Jakarta… but all the pict in my profile is a fake… gw ga semenarik itu kok, Cuma iseng tau, ntar u ngerasa ketipu lagi ^_^

December 26, 2007
Me : Trus, picture yang asli yang mana? Boleh donk kasih tau gw…
PuSsyyyy : Dari semua pict itu ada kok yang punya aku ;P…. So still want to try me?
Me : Pictnya yang mana? Off course I still wanna try you… If you don’t mind…
PuSsyyyy : yang mana yah, kayaknya harus liat dulu yang asli trus kamu baru tau mana real pict nya. Really want to tease me or just try me? You sound funny….
Me : wah… boleh donk mo liat aslinya… kapan dong bisa liat aslinya… really, I really want to try with u… ngomong2 lagi online yah? Chatting via YM mau? ID YM U apa?
PuSsyyyy : di mery**** YM nya add aja… aku OL kalo lagi di kantor…

Obrolan kami berlanjut melalui YM. Percakapan melalui YM bisa dibilang merupakan ajang perkenalan kami. Siapa nama kami, kerja dimana, bagian apa, umur berapa dan sebagainya. Merry, 24 tahun (saat itu), bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Singkat cerita kami janjian untuk bertemu pada suatu hari.

January, 10, 2008
“Halo, Merry ya… Aku udah di parkiran depan gerbang nih…”
“Ok… aku keluar ya… Kamu bawa mobil ato motor?”
“Aku pake mobil A****a warna silver nomornya B **** **.”
“Ok… tunggu bentar yah…”

Merry bertubuh sedang. Tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Mukanya agak terlihat chubby. Berkulit putih, berambut hitam dan seleher. Matanya hitam dan berbentuk oval. Hidungnya mancung dan menggunakan behel di gigi nya. Dia mengenakan blus putih bergaris hitam yang dipadukan dengan rok hitam selutut. Pada rambutnya di sebelah kiri, diberi jepitan yang membuat wajahnya menjadi semakin tampak manis. Merry mempunyai senyum yang khas dan menawan. Aku yakin, setiap laki-laki yang melihat senyumnya, pasti akan tertarik padanya.

“Hai Aldy” sambil dia mencium pipiku.
“Hai Merry” balas ku cium pipinya.

Kami memang baru saat itu saling bertemu. Tapi aku merasa kalau kami akan menjadi akrab.

“Nih aku bawain minum….”
“Aqua?... Aku juga bawa banyak tuh di kaki kamu…”
“Kamu alasan apa ke kantor dy…”
“Ada meeting di luar kantor… kamu?”
“Aku bilang kalo aku lagi sakit perut…”
“Sakit di bawah perut kali….”
“Hahaha….. kamu lucu dy….”
“Yah… pengen nyaingin srimulat….”

Singkat cerita, kami telah tiba di sebuah hotel transit di kawasan Timur Jakarta.

“Berapa kamarnya dy?” sambil Merry merebahkan badannya di atas kasur.
“195 ribu untuk 6 jam….” Aku ikut merebahkan badanku disampingnya. Kami masih berpakaian lengkap.
“Ihh… mahal-mahal cuma buat begini doang… Mending di kamar kos aku aja…. Bisa sampe puas….”
“Kalo di kamar kos kamu, ntar kamu teriak-teriak kedengeran tetangga sebelah kan ga enak….”
“Enak aja… aku ga pake teriak kaleee….”
“Pakenya apa… mendesah-desah yah?....”
“hehehe…. Yah.. kamu cari tau aja ndiri…”
“Ya deh ntar aku cari tau sendiri aja yah… hehehe….”
“Dy, menurut kamu aku gmana? Ga sesuai dengan pikiran kamu yah?...”
“Iya… ternyata kamu lebih manis dari yang di photo kamu… hehehe…”
“Gombal…” jawabnya sambil tersenyum.
“Kalo menurut kamu, aku gmana? Apa aku gak sesuai dengan perkiraan kamu?”
“Kalo menurut ku, kamu terlalu banyak omong…”
“Maksudnya?...”
“Kita ke sini tujuan nya apa?...” ucapnya sambil tersenyum.
“Aku tau kita punya satu tujuan di sini… Aku cuma mau mencairkan suasana aja… Ya sudah kalo gitu…” sambil aku mencium bibirnya.

Aku mencium bibirnya, Merry membalas ciumanku. Kami melakukan ciuman dengan menggunakan lidah. Merry sangat menguasai seni berciuman terlebih dengan lidahnya. Aku membalas semua serangan lidahnya.

Sambil tetap kami berciuman, aku meremas payudaranya. Merry tampak menyukainya. Dia bergerak naik ke atas tubuhku. Sementara aku berusaha membuka blus nya, dia membuka kancing kemeja ku. Kami berusaha melucuti pakaian masing-masing, sambil bibir kami tetap berciuman.

Setelah kami telanjang, aku membalikan tubuh Merry. Posisi Merry sekarang sudah berada di bawahku. Aku mencium payudara Merry. Aku menjilat putting Merry dengan sedikit gigitan halus. Merry semakin menikmati jilatan lidahku. Mungkin karena kulit Merry yang putih, wajah Merry menjadi memerah karena dibakar oleh gairahnya.

Perlahan jilatan lidahku berjalan dari putting Merry kearah perutnya. Aku mencium sambil menjilat perut Merry dengan mesra. Merry mengelijang keenakan. Puas bermain dengan perut Merry, aku meneruskan lidahku kearah Ms. V nya Merry. Kujilat Ms. V nya Merry sambil sesekali ku isap kelentit Merry. Aku mencoba memasukkan jari tengahku ke dalam Ms. V Merry. Ternyata Merrry sudah sangat basah. Ku cari G Spot nya dan ku stimulasi daerah G Spot Merry. Tubuh Merry bergetar.

“Aldy… Ough…. Enagh shagyangghh…”

Aku menyudahi permainan lidahku di Ms. V nya Merry. Ku cabut jariku dari Ms. V nya Merry. Lalu aku naik ke atas tubuh Merry. Perlahan kucoba masukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya Merry. Terasa masih sangat sempit. Sempat ‘adikku’ terpeleset tidak bisa masuk. Aku mencoba lagi untuk yang kedua kalinya. Usahaku kali ini berhasil. Aku bisa memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya Merry.

“Ooouugghhh….” Merry melenguh.

Setelah ‘adikku’ terbiasa di dalam Ms. V nya Merry, ku coba gerakan ‘adikku’ keluar masuk. Mulai dari perlahan, kemudian agak cepat dan akhirnya sangat cepat. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa membuat Merry mencapai puncaknya. Merry bergetar dengan kuat. Kakinya menekan punggungku hingga ‘adikku’ tertancap sangat dalam.

“Ooouughh…..” Merry membisikkan kata itu di telingaku.

Mulutnya yang terbuka tanpa bersuara untuk menahan nikmat mencapai orgasme merangsangku untuk mencium mulutnya. Kututup mulutnya yang terbuka dengan mulutku sambil kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan ‘adikku’ berada di dalam Ms. V nya Merry. Wajah Merry yang semakin merah menambah kecantikannya. Ku biarkan Merry untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Setelah Merry tenang, ku cabut ‘adikku’ dari Ms. V Merry dan ku baringkan tubuhku disampingnya.

“Kamu sudah keluar sayang?...” Tanyanya
“Belum…”
“Kenapa? Ga enak ya main sama aku?...”
“Bukannya ga enak sayang. Cuma memang aku masih jauh aja… Tenang aja, kita masih banyak waktu kok di sini. Kan ga perlu kita terburu-buru.”

Kupeluk Merry di sampingku. Merry mendekatkan diri ke arahku. Kepalanya berada di leherku.

“Gimana? Aku ada suaranya ga?...” tanyanya sambil tersenyum.
“Ehem… sunyi senyap… bisa deh kita main di kosan kamu ntar… Aku jadi ga takut ketauan sama tetangga kamu…”
“Sebenernya kamu suka yang ada suaranya ga?”
“Aku suka yang tidak terlalu ribut… Pusing kalo yang terlalu ribut… “
“Bisa aja kamu…” sambil dia mencubit halus putingku yang lebih menyerupai memilin dibandingkan dengan mencubit.

Cubitan itu membuat ku menjadi terangsang. ‘Adikku’ yang sejak tadi masih berdiri tegak karena belum mengeluarkan muntahannya, menjadi semakin keras. Aku kembali menjilat putting Merry. Ku isap putingnya dengan mesra sambil kugigit halus. Merry kembali menjadi terangsang. (Pembaca blog ceritaanget, Merry adalah seorang wanita multi orgasm. Dia bisa mendapatkan orgasme berkali-kali dalam waktu yang singkat. Sejujurnya, aku sangat menyukai Merry yang mempuyai kelebihan ini. Karena aku hanya bisa mencapai orgasme apabila melihat lawan mainku sudah mencapai orgasme.)

Karena Ms. V nya Merry sudah basah dari ronde pertama, aku tidak melakukan jilatan lagi pada Ms. V nya. Aku langsung memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya. Meskipun Ms. V Merry terasa licin akibat cairannya, jepitannya masih sangat keras. Setelah ‘adikku’ masuk ke Ms. V nya Merry, aku menggerakan ‘adikku’. Mulai dari perlahan hingga sangat cepat. Merry menikmatinya. Terlihat dari wajahnya yang semakin memerah.

Ketika Merry hampir mencapai klimaks, aku mencabut ‘adikku’ dari Ms. V nya Merry. Terlihat wajahnya yang menyiratkan kekecewaan.

“Kenapa di cabut?…” protesnya
“Ganti gayanya sayang….”

Kusuruh Merry menungging. Aku akan melakukan doggie style. Merry segera menungging. Perlahan aku masukkan ‘adikku’ ke Ms. V nya Merry. Ku gerakkan ‘adikku’ dengan cepat. Merry mengelijang keenakan. Tak lama Merry mencapai orgasmenya lagi. Aku tidak menghentikan gerakanku. Kupercepat gerakanku. Merry semakin mengelijang. Ketika kurasa sudah cukup lama dengan doggie style, aku mencabut ‘adikku’. Aku langsung tiduran terlentang. Aku menginginkan gaya WOT (Woman On Top). Ini adalah gaya favorit ku. Karena aku bisa dengan bebas menstimulasi lawan mainku. Aku bisa memberikan kelebihan pada orgasme dalam gaya ini.

Merry menaiki tubuhku. Dia memasukkan ‘adikku’ ke dalam Ms. V nya. Segera dia menggerakkan Ms. V nya. Aku tidak mau kalah darinya. Ku gerakkan juga ‘adikku’ sambil Kupilin-pilin kedua putting payudaranya. Tak lama kemudian, Merry mendapatkan orgasmenya kembali. Wajahnya yang merah sangat membuatku semakin terangsang. Mulutnya terbuka seolah-olah ingin menjeritkan kenikmatan yang diperolehnya. Aku tidak mau membuang waktu lagi.

Ku angkat Merry, ku balik dan ku rebahkan dia di kasur. Kulakukan semua itu tanpa mencabut ‘adikku’ dari Ms. V nya. Kemudian kugerakkan ‘adikku’ dengan cepat, cepat dan lebih cepat lagi. Merry Mencapai puncak orgasme yang kesekian kalinya. Mulutnya yang terbuka langsung ku tutup dengan mulutku dan lidahku. Tak lama kemudian aku merasakan ingin mencapai orgasme. Segera kucabut ‘adikku’ dan kusemprotkan di atas perutnya.

“Aaaggghhhhh……… oohhh…. Ooohhhhh…….”

Aku telah mencapai puncak orgasme. Setelah selesai, aku berbaring di sampingnya sambil terengah-engah. Merry bangun dan mencium pipiku dengan mesra.

Nah. Pembaca ceritaanget yang budiman, demikian kisahku dengan Merry yang ku kenal dari salah satu situs jejaring sosial Friendster yang berakhir di sebuah kamar hotel transit di kawasan Timur Jakarta. Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Merry di kamar kost nya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com

Senin, 28 November 2011

FINA, BERCINTA DI KANTOR

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

FINA, REKAN KERJAKU

Cerita ini adalah pengalaman pribadiku ketika bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Nama-nama pemeran di bawah sengaja diganti agar dapat menjaga privasi. Beberapa nama tempat dan daerah juga disensor. Harap dimaklumi.

Cerita ini bermula ketika aku diterima bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Aku bekerja sebagai salah satu staf keuangan di kantor tersebut. Aku bekerja dikantor itu hanya selama 1 bulan. Karena aku ditawari bekerja di tempat lain oleh mantan bosku. Selama satu bulan inilah pengalaman manis yang tak terlupakan terjadi.

Salah seorang rekan kerjaku sebut saja namanya Fina adalah gadis manis keturunan Chinese yang berumur 27 tahun dengan tinggi badan 158 cm dan berat badan 46 kg. Ukuran bra-nya tidak begitu besar. Hanya 34 B. Kulitnya putih seperti lazimnya orang Chinese.

Oktober 1, 2001
“Fina, kenalkan ini Aldy untuk bantu kamu.” Manajer HRD memperkenalkanku kepada Fina.
“Aldy.” sambil aku mengulurkan tanganku.
“Fina” kami saling bersalaman.
“Aldy, ini Fina orang keuangan juga. Dia yang nantinya akan ajari kamu dan kasih tahu kamu keadaan di sini.”
“Iya Bu, saya memang butuh penyesuaian disini. Jadi saya harap mbak Fina.. bisa bantu saya dalam hal ini.” sambil aku melempar senyum ke Fina.
“O iya, Fina, kamu tolong bantu yah.”
“Iya bu.” senyum Fina kepadaku.

Oktober 5, 2001
“Fin, pulangnya kemana?”
“Ke kos-kos an. Kenapa?”
“Gak papa. Cuma mo nanya aja.”
“Mo nganterin?”
“Emang kosan nya di mana?”
“Situ deket pasar B*** *”
“Oh. disitu. boleh kalo mau dianter”
“Bener nih. gak ngerepotin?”
“Nggak. Tapi naek motor yah. Mau kan?”
“Sapa takut”

Lalu kami jalan ke arah parkiran motor. Sementara aku mengambil motor, Fina menunggu di pintu keluar.

“Ayo Fin, Naek. Ini pake helmnya” sambil aku sodorkan helm ke Fina
“Loh kamu bawa helm dua? Buat siapa?”
“Siapa aja yang ikut nebeng. Daripada ketilang polisi”

Selama diperjalanan Fina berpegangan pada pinggangku. Seringkali sewaktu aku menginjak rem, dadanya menyentuh punggungku. Aku sengaja menginjak pedal rem lebih sering sebab saat itu adalah moment yang menyenangkan.

Karena seringnya  menginjak pedal rem, Fina menggeser tangannya dari pinggangku ke atas pahaku. Dia berusaha untuk menahan tubuhnya dengan menekan pahaku. Hal ini membuat adikku bangun. Aku langsung membayangkan seandainya bisa ML dengannya. WOW, Asik kali.

Lagi enak-enaknya ngebayangin ML, tiba-tiba ada bajaj yang memotong jalanku. Dengan reflek aku menginjak pedal rem lebih dalam secara mendadak. Fina dengan reflek menahan tubuhnya dengan menggeser tangannya. Maksudnya mau menahan di bangku antara pahaku, tetapi justru membuat tangan Fina jadi menyentuh adikku yang sudah bangun. OH MY GOD !

Fina menggeser tangannya dari selangkanganku.
“Eh. sorry yah. Gak sengaja.”
“Iya. Sengaja juga gak pa pa koq.”
“Ih. kamu genit.” Sambil mencubit pinggangku.
“hehehe.”

Oktober 12, 2001
“Fin, udah jam 10 malem nih. Gak pulang?”
“Bentar lagi. Nanggung nih. Biar senen gak pusing pagi-pagi.”
“Masalahnya udah kagak ada orang lagi yang dikantor ini. Tinggal kita berdua doank.”
“Iya tenang aja. saya bawa kunci koq.” Sudah 1 minggu ini aku selalu mengantarkan Fina pulang ke kos-kosannya sebelum pulang ke rumah.

“Yee. Bukan masalah itu. Masalahnya rumah gw kan jauh. D***K. Malem begini lewat sono bahaya. Bisa-bisa gw di garong ditengah jalan.”
“Ya udah, nginep aja dihotel.”
“Mo nemenin?”
“Boleh.”
“Tapi. kagak ada baju ganti. Ntar gak bisa ganti baju dong.”
“Bugil aja.” Sambil tersenyum genit.
“Serius?.” sambil kutatap dia.
“Sapa  takut.” Senyumnya lagi.

Singkat cerita, kita jadi check in di salah satu hotel di Jakarta.
“Fin, gw mandi dulu yah…”
“O. iya.” sambil menyetel TV.

Selama di kamar mandi, aku membayangkan akan melakukan ML dengan Fina. Selesai mandi aku keluar hanya dengan mengenakan handuk tanpa celana dalam.

“Fin, gantian sana. Mandi dulu.”
“O. ya. handuknya mana?”
“Ini” sambil aku sodorkan handuk baru.
“Eh. Jangan ngintip yah.” ujarnya sambil berlalu ke kamar mandi.
“Engga.” Aku langsung tiduran di atas ranjang tanpa melepas handuk.

Tidak lama kemudian, Fina selesai mandi. Dia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk putih yang disediakan hotel.

“Udah selesai mandinya?” tanyaku.
“Udah.” sambil duduk di kasur di samping aku.
“Fin.”
“Yah.”
“Udah ngantuk?.”
“Belom.” Dengan manja dia rebahkan kepalanya ke dada ku.
“Kenapa?”
“Gak pa pa. nanya aja. soalnya ini kan udah jam 12 malem. Hampir pagi.” lalu aku mengusap-usap punggung mulusnya. Fina semakin mendesak aku ke kasur. Adikku bangun. Fina mengangkat kepalanya dari dadaku. Dia memandang aku. Aku juga memandang dia.

Lalu aku mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan melakukan French kiss. Lidahnya menjulur ke dalam mulutku. Begitu juga aku. Aku tak mau kalah. Aku masukkan juga lidahku ke mulutnya. Lidah kami saling bertemu. Bibir kami saling menyedot. Perlahan tapi pasti, tanganku berusaha membuka handuk yang melilit di tubuhnya.

Setelah handuknya terlepas, tangan kiriku merangkul ke belakang lehernya sedangkan tangan kananku meraba payudaranya. Jari telunjukku memainkan puting susunya sambil sesekali memilin-milinnya.

Kemudian aku menelusuri tubuhnya dengan menggunakan lidah ke sekitar payudaranya. Sengaja aku tidak mengulum putingnya dulu. Jilatanku berpindah antara payudara yang kiri dan yang kanan.

“Ah. Dy.. geli...” Desahnya.
Aku semakin bersemangat. Kutelusuri tubuhnya dengan lidahku hingga ke lehernya. Tangannya perlahan turun meraba tubuhku menuju adikku. Dengan lembut dia memijat adikku yang menyebabkan semakin membengkaknya adikku.

Kemudian dia membalas perlakuanku. Lidahnya menelusuri tubuhku dari dadaku hingga adikku. Sesampainya di adikku, dia melakukan Felatio. Dia langsung menyerang titik lemahku. Yaitu bagian bawah kepala adikku. (Pembaca blog ceritaanget yang budiman, khususnya yang wanita, jika ingin membuat pasangan anda menjadi kelojotan akibat oral sex yang anda berikan, lakukan jilatan pada kepala penis bagian bawah tepatnya di leher batang penis/sambungan antara kepala penis dan badan penis. Selain jilat, lakukan juga isapan-isapan lembut. Dijamin mereka pasti mabok.)

“Akh.. Fin..  enak banget.. Kamu pinter. “

Merasa didominasi, aku lalu mengangkat kepalanya dari adikku. Lalu aku mengajak untuk melakukan 69. Aku di bawah, Fina di atas. Kami sama-sama melakukan oral sex. Dengan keadaan ini, dia tidak berkutik untuk menyerang titik lemahku karena posisi lidahnya berada di atas penisku. Aku langsung menjilat Clitoris-nya sambil tangan kanan memasukkan jari tengahku ke dalam Ms. V–nya.

Saatnya pembalasan. Kucari G Spot nya, dan ku gesek-gesekan dengan jari tengahku. Alhasil gak perlu waktu terlalu lama, Ms. V–nya membasah. Fina mengejang pahanya menjepit kepalaku sedangkan jariku dijepit di dalam Ms. V–nya. Terasa kena tulang pinggulnya. Wow.. Keras sekali jepitannya Ms. V-nya.

“Ahhh.. Dy..” Fina orgasme.
“Keluar sayang?...”
“He eigh...h..h..h..” sambil terengah-engah.
“Enak?”
“Banget..”
“Ya.. Udah istirahat dulu.”
“Kamu kan belom keluar.”
“Iya. sabar aja. Ntar juga bisa.”
“Gak mau. Harus keluar juga.” Sambil ngelendot manja. Fina mulai memainkan adikku.

Akhirnya kami memulai foreplay lagi. Bedanya, sekarang Fina langsung menyerang adikku di bagian yang lemah. Adikku langsung tersentak bangun lagi. (Wow. asal pembaca blog ceritaanget ini tahu, isapan dan jilatan Fina ruar biasa Loh)

Merasa didominasi lagi, akhirnya aku mengajak untuk 69 lagi. Sekali lagi aku jilat clitorisnya dan memasukkan jari tengahku kearah G Spot–nya. Sementara Ms. V–nya mulai membasah, Fina mendesah. Akhirnya dia memutuskan untuk melepaskan Ms. V–nya dari mulutku. Fina berputar menghadap aku.

Sambil berjongkok di atas badanku, perlahan Fina menuntun adikku untuk dimasukkan ke dalam Ms. V–nya. Agak kesulitan sedikit untuk memasukkan adikku ke Ms. V–nya karena benar-benar Ms.V–nya masih sempit. Fina menaik turunkan badannya perlahan-lahan agar adikku bisa masuk semua ke dalam Ms. V–nya. Setelah Adikku masuk semua, Fina mendesah.

Fina mulai menggerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Bunyi sentuhan alat kelamin kami terdengar sangat merangsang. Hal ini justru membuat gerakan kami menjadi semakin hot. Fina bersemangat untuk menggerakkan tubuhnya.

“Ah.. Enak Dy.”
“Iya sayang. Enak banget..” sambil aku duduk mengisap puting payudaranya. Fina mengelijang.
"Ah... Sayang... Akhu kayaknya maghu kluar laghi..." Fina mendekap aku semakin kencang.
"Keluarin aja sayang." aku makin bersemangat untuk menggenjot lebih cepat lagi. Ms. V-nya Fina berdenyut makin cepat. Jepitannya Ms. V-nya di dalam semakin keras. Terasa adikku seperti diurut di dalam Ms.V-nya. Sampai-sampai adikku bersentuhan dengan tulang pinggulnya di dalam Ms. V-nya.

"Ah... Akh... Aaakhh.. Dy..." Fina orgasme untuk yang kedua kalinya. Bersamaan dengan orgasmenya Fina, Fina menekan Ms. V-nya ke adikku lebih dalam sambil menjepit badanku dengan kedua kakinya yang dilingkarkan ke pinggangku. Sedangkan aku menekan ke atas agar adikku masuk sampai ke pangkalnya ke Ms. V-nya Fina.

Ketika Fina orgasme, aku merasakan denyutan yang hebat pada adikku. Aku sudah hampir mencapai puncak. Segera aku angkat Fina lalu kurebahkan di kasur. Aku mengambil posisi The Missionaris. Aku menggenjot lebih cepat mengeluarkan dan memasukkan adikku di Ms. V-nya Fina. Jepitan liang Ms. V-nya Fina menjadi semakin keras... keras... bahkan menjadi sangat keras.

"Fin.. Aku mo kheluar.." Aku merasa lahar dalam tubuhku mulai menuju puncaknya.
"Keluarin aja sayang.."
"Di.. Hluar hyah.."
"Aaah.. Jangan. Didalem aja. Aku mau merasakan kamu."
"Nanti khamu hamil."
"Nggak.. Please. Aku pengen ngerasain kamu." pintanya sambil memelukku.

"ARRGHHH... FIN..." akhirnya aku mencapai puncak kenikmatan dengan menyemburkan lahar panas dalam tubuhku ke dalam liang Ms. V-nya Fina. Aku melepaskan lahar panas sambil memeluk Fina dengan segenap kekuatanku yang terakhir. Terasa kenikmatan sorga dunia tiada bandingannya yang kuraih bersama Fina. 
"Ah. Dy. Aku ngerasain kamu di dalem." sambil tersenyum memandang aku.
"Hah... Hah..." Sambil terengah-engah aku mencium bibir mungil Fina. Fina membalas ciumanku dengan penuh mesra.

Setelah kami berdua sudah dalam keadaan tenang, Fina melepaskan pelukannya dariku, sedangkan aku berdiri mencabut adikku yang masih menancap di Ms. V-nya Fina. Fina tetap berbaring. Perlahan ku perhatikan Ms. V-nya Fina mengeluarkan cairan putih sisa dari laharku yang ku keluarkan melalui adikku.

Aku mengambil tisu yang terletak di meja, dan mengelap Ms. V-nya Fina dengan lembut.
"Dy.. Aku seneng banget deh."
"Aku juga seneng sayang."
"Aku seneng banget karena kamu mau ngabulin permintaan aku."
"Permintaan yang mana?"
"Kamu ngeluarin di dalem aku."
"Kamu gak takut hamil?"
"Nggak. Hari ini bukan jadwalnya."
"Oh. Pantes."

Akhirnya kami tidur sambil berpelukan dalam keadaan bugil. Hari itu adalah hari yang terindah yang telah kulewati bersama Fina rekan kerjaku di kantor.

Nah. Pembaca blog ceritaanget yang budiman, demikian kisahku dengan rekan kerjaku satu kantor yang berakhir di sebuah kamar hotel. Lain kali akan kuceritakan bagaimana permainanku dengan Fina di kantor di ruangan tempat kami bekerja. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudi untuk memberikan tanggapannya atas cerita ini. Bagi para pembaca wanita yang ingin berkenalan, silahkan kirimkan e-mail anda ke ald_ok@yahoo.com.